Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Riset Sebut Pengguna iPhone di China Mayoritas Kaum Miskin Terselubung

Di antara beragam merek yang ada, produk iPhone yang dirilis Apple menjadi produk yang paling banyak mendapatkan kesan mewah di mata masyarakat. Mungkin ini juga disebabkan harganya yang terbilang tinggi atau karena Apple kerap membuat produk yang dicitrakan kelas atas.

Dengan demikian, seseorang yang memiliki dan menggunakan iPhone, sering dinilai berasal dari kalangan berada.

Namun, berdasarkan artikel yang ditulis South China Morning Post, premis ini justru tidak berlaku di China. 

Sebuah riset yang dilakukan lembaga MobData, justru menemukan pengguna iPhone di Negara Tirai Bambu itu mayoritas berasal dari kalangan "invisible poor" atau miskin terselubung.

Maksudnya, kemiskinan itu tidak terlihat karena tertutup penampilan dan gayanya yang tidak mencerminkan seseorang tidak mampu secara finansial.

Pendapatan mereka jika dirata-rata dalam sebulan maksimal 3.000 yuan atau Rp 6,3 juta.

Hal ini berbanding terbalik dengan pemilik merek ponsel lain, misalnya Huawei atau Xiaomi. Menurut penelitian itu, pengguna dua ponsel produksi China itu cenderung berasal dari kalangan berada.

Pengguna dua merek ponsel ini berasal dari kalangan laki-laki menikah dengan rentang usia 25-34 tahun. Mereka mengenyam pendidikan diploma atau sarjana dan memiliki pendapatan antara 5.000-20.000 Yuan atau Rp 10,5 juta hingga Rp 42,2 juta.

Mereka rata-rata sudah memiliki rumah tinggal dan mobil pribadi, sementara pemilik iPhone tidak memilikinya.

Sementara itu, selain Huawei dan Xiaomi, dua merek lain yang menjadi pilihan kalangan masyarakat di China dengan penghasilan 3.000-10.000 Yuan atau Rp 6,3 juta hingga Rp 21 juta adalah merek lokal seperti Oppo dan Vivo.

Peluncuran lini produk baru iPhone, yaitu iPhone XS, iPhone XS Max, dan iPhone XR selama ini disambut pasif oleh konsumen karena harganya yang terbilang mahal.

Pengguna pun disebut beralih ke produk yang lebih murah seperti OnePlus atau lini produk Honor besutan Huawei.

South China Morning Post juga pernah menulis bahwa dua penyuplai komponen di China mendapatkan penurunan order setelah iPhone XR yang terbilang lebih murah ketimbang dua produk seangkatannya gagal memenuhi ekspektasi penjualan.

Di China, produk iPhone yang lawas atau bekas memang terbilang lebih banyak digunakan ketimbang tiga lini produk terbaru yang dirilis perusahaan yang dibangun Steve Jobs dan Steve Wozniak itu.

Namun, apakah fakta penjualan itu memperlihatkan karakteristik pengguna iPhone di China?

Sebagai gambaran, Apple saat ini masih menguasai 9 persen pasar smartphone di China. Sedangkan 80 persen pangsa pasar secara umum dikuasai empat vendor lokal, yaitu Huawei, Oppo, Vivo, dan Xiaomi.

Meski demikian, data yang dirilis MobData tentunya sulit memberikan gambaran utuh mengenai karakteristik pengguna smartphone di China. 

Sebab, perusahaan yang berbasis di Shanghai, China itu tidak mengungkap berapa jumlah atau siapa saja responden yang mereka gunakan dalam penelitian tersebut.

https://tekno.kompas.com/read/2018/11/22/05420047/riset-sebut-pengguna-iphone-di-china-mayoritas-kaum-miskin-terselubung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke