Baru-baru ini, Bezos mengatakan bahwa perusahaan antariksanya itu akan membuka wisata luar angkasa sub-orbital perdananya pada 20 Juli mendatang.
Wisata luar angkasa itu nantinya akan menumpaki pesawat ruang angkasa yang telah terbang sebanyak 15 kali, New Shepard. Dalam sekali perjalanan, kapsul pesawat New Shepard mampu membawa enam orang turis.
Di dalam kapsul tersebut, nantinya enam turis itu akan terbang hingga 100 km di atas Bumi dan menghabiskan waktu setidaknya 10 menit di orbit.
"Pemandangannya akan spektakuler," Direktur Penjualan Astronot Blue Origin, Ariane Cornell, mengatakan pada jumpa pers.
Memeriahkan tamasya luar angkasa sub-orbit perdana ini, Blue Origin turut melelang satu kursi penumpang. Lelangnya dilakukan secara online di situs resmi perusahaan BlueOrigin.com, mulai 5 Mei lalu.
Pemenang lelang baru akan ditentukan pada 12 Juni mendatang melalui skema lelang langsung. Nantinya, dana hasil lelang akan disumbangkan ke yayasan milik Blue Origin, Club for the Future, yang mendorong pendidikan di bidang sains, teknologi, teknik dan matematika.
Sayangnya, Cornell enggan membeberkan detail soal harga tiketnya. Selama beberapa tahun terakhir, Blue Origin memang merahasiakan soal banderol harga perjalanan wisata luar angkasa ini.
Namun, pada 2018 silam, Reuters melaporkan bahwa Blue Origin dikabarkan mematok harga 200.000 dollar AS (sekitar Rp 2,8 triliun) untuk setiap turis yang ingin menikmati wisata luar angkasa tersebut.
Di samping itu, Cornell mengatakan bahwa perusahaan akan dengan senang hati meningkatan frekuensi wisata luar angkasa ini dan bahkan menambah lokasi peluncuran di luar Amerika Serikat. Tentunya nantinya bergantung dengan permintaan turis.
New Shepard rencananya akan meluncur di Texas, AS. Keberangkatannya bersama enam turis ke luar angkasa pada Juli nanti, manandai momen penting dalam era baru perjalanan ruang angkasa komersial, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Reuters, Minggu (9/5/2021).
https://tekno.kompas.com/read/2021/05/09/08030037/jeff-bezos-mulai-terbangkan-turis-ke-luar-angkasa-pertengahan-2021