Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Spotify Kurangi Jumlah Rekrutmen Karyawan Baru

Perusahaan streaming musik Spotify salah satunya. Spotify mengatakan bahwa pihaknya bakal mengurangi rekrutmen karyawan sebanyak 25 persen dari biasanya.

Hal tersebut konon disampaikan langsung oleh CEO Spotify, Daniel Ek dalam sebuah surat elektronik (e-mail) yang dikirimkan kepada para karyawannya pada pekan ini.

Dalam surat tersebut, Ek mengatakan bahwa perekrutan karyawan sebenarnya masih dilakukan Spotify, hanya saja prosesnya tidak akan dilakukan secepat dan semasif proses perekrutan sebelumnya.

"Kami hanya akan memperlambat proses perekrutan saja, dan secara bersamaan lebih berhati-hati dengan kriteria karyawan baru. Perlambatan perekrutan karyawan ini diprediksi bakal berlangsung selama beberapa kuartal ke depan," tutur Ek, dikutip KompasTekno dar CNBC, Kamis (16/6/2022).

Ek tidak menjelaskan apa dampak pengurangan perekrutan karyawan baru ini terhadap bisnis Spotify secara keseluruhan.

Selain itu, ia juga tidak mengumbar berapa jumlah karyawan baru yang biasanya mereka rekrut dan jumlahnya setelah ada strategi pengurangan 25 persen.

Perusahaan teknologi setop terima karyawan baru

Selain Spotify, beberapa perusahaan teknologi lainnya juga belakangan melakukan strategi serupa. Namun, mayoritas melakukan langkah yang bisa dibilang lebih "ekstrem", yaitu menyetop penerimaan karyawan baru untuk sementara waktu alias melakukan hiring freeze.

Beberapa di antaranya yang melakukan hiring freeze adalah Intel, Tesla, Coinbase, Nvidia, Microsoft, Twitter, Apple, dan masih banyak lagi.

Kemudian ada Microsoft yang hanya melakukan hiring freeze untuk divisi Office, Windows, dan Teams. Ada pula Intel yang disebut hanya melakukan penyetopan karyawan baru untuk divisi chip PC dan laptop saja.

Kendati strategi hiring freeze mereka berbeda-beda, situasi ini bisa menjadi gambaran bahwa banyak perusahaan teknologi yang memang khawatir dengan kondisi ekonomi global saat ini, terutama situasi ekonomi di Amerika Serikat (AS).

Seperti diwartakan sebelumnya, Bank Sentral AS, alias Federal Reserve (The Fed) belakangan gemar menaikkan suku bunga acuan mereka demi menekan tingkat inflasi AS yang sudah mencapai 8,6 persen, tertinggi sejak tahun 1981.

Kenaikan suku bunga ini konon menimbulkan kekhawatiran investor, yang berujung pada anjloknya beberapa indeks dan harga saham dunia, terutama di AS, serta banyaknya perusahaan asal AS yang menyesuaikan strateginya, seperti melakukan hiring freeze tadi.

https://tekno.kompas.com/read/2022/06/16/15020037/spotify-kurangi-jumlah-rekrutmen-karyawan-baru

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke