Membosankan dan Mirip Semua, Alasan Samsung Bikin Ponsel Layar Lipat

Dalam sebuah wawancara dengan jurnalis Kompas.com, Yudha Pratomo, TM Roh mengatakan bahwa Samsung ingin memberi pengalaman baru kepada konsumen. Sebab menurut TM Roh, saat ini pengalaman menggunakan perangkat smartphone hampir tidak ada bedanya.

"Samsung melihat smartphone dengan bentuk bar (bentuk yang umum saat ini), kita semua tahu, jadi agak bosan dan pengalaman dari device itu sendiri sudah mirip-mirip semua," kata TM Roh kepada Kompas.com di Jakarta, Senin (4/7/2022).

Menurut TM Roh, jika bicara form factor di ponsel layar lipat, tidak terbatas hanya soal layar yang bisa dilipat saja. Tetapi juga soal inovasi produk untuk meningkatkan pengalaman pengguna.

Samsung menelurkan ponsel layar lipat pertamanya pada 2019 lalu. Upaya untuk membawa inovasi ini kepada publik tidaklah singkat.

Butuh waktu sekitar tujuh tahun bagi Samsung untuk merilis ponsel layar lipat pertamanya, sejak konsep tersebut dimulai pada 2012.

Samsung juga sempat memamerkan konsep ponsel layar lipat ini dalam ajang Mobile World Congress (MWC) 2013. Namun, pada saat itu ponsel tersebut baru sebatas rancangan.

Galaxy Fold adalah ponsel layar lipat pertama milik Samsung yang diperkenalkan di atas panggung Unpacked. Galaxy Fold yang memiliki mekanisme lipatan seperti sebuah buku, digadang sebagai perangkat mewah dengan banderol sekitar Rp 27 jutaan.

Kemudian pada awal 2020, Samsung meluncurkan smartphone layar lipat Galaxy Z Flip. Setelah itu pada pertengahan 2020, Samsung merilis Galaxy Z Fold 2.

Pada Agustus 2021, Samsung merilis dua ponsel layar lipat secara bersamaan, yaitu Galaxy Z Fold 3 dan Galaxy Z Flip 3.

Pada 2022 ini Samsung dipastikan akan merilis ponsel layar lipat generasi keempatnya. Meski demikian, belum diungkap kapan tanggal pasti ponsel tersebut akan diperkenalkan.