Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cetak Sejarah Baru, Kapitalisasi Apple Tembus 3 Triliun Dollar AS

Raksasa teknologi ini menjadi satu-satunya perusahaan publik di dunia yang pernah menutup sesi perdagangan saham dengan nilai 3 triliun dollar AS.

Sebelumnya, Apple juga sempat menembus angka kapitalisasi 3 triliun dollar AS selama perdagangan intraday pada Januari 2022.

Namun, saat penutupan sesi perdagangan pada hari yang sama, kapitalisasi pasar menurun ke kisaran 2,99 triliun dollar AS.

Adapun rekor terbaru ini diperoleh karena harga saham Apple meningkat 2 persen dan menyentuh level 193,97 dollar AS per lembar (sekitar Rp 2,9 juta).

Sebagai perbandingan, ada empat perusahaan Amerika Serikat lainnya yang memiliki nilai lebih dari 1 triliun dollar AS, yakni Alphabet, Microsoft, Amazon, dan Nvidia. Namun, diketahui bahwa kapitalisasi perusahaan mereka tidak bisa menyaingi Apple.

Angka yang bombastis ini menunjukkan bahwa investor optimistis dengan saham serta portofolio produk dan layanan Apple, misalnya iPhone 15 dan headset augmented reality (AR) Apple Vision Pro.

Kepercayaan ini tetap kuat meskipun sebelumnya pada Mei, Apple mengingatkan potensi penurunan pendapatan (revenue) sekitar 3 persen.

Diwartakan sebelumnya, pengumuman Apple Vision Pro sukses membuat perusahaan memecahkan rekor saham, dengan nilai saham menyentuh level 183,79 dollar AS per lembar (sekitar Rp 2,7 juta).

Respons positif ini kemungkinan didasarkan oleh ketertarikan banyak orang untuk melihat inovasi yang ditawarkan perangkat.

Headset AR seharga 3.500 dollar AS (sekitar Rp 52 juta) ini juga menawarkan fitur dan cara penggunaan yang lebih manusiawi, karena pengguna bisa melihat kondisi lingkungan asli dan orang lain saat memakai headset.

Seperti yang diketahui, rekor tersebut kini dipecahkan lagi dengan peningkatan nilai saham menjadi 193,7 dollar AS.

Selain rasa percaya diri terhadap produk dan layanan Apple, investor juga melihat perusahaan sebagai titik terang di tengah gejolak sektor teknologi pada 2023.

Sebab, berbagai raksasa teknologi merumahkan ribuan karyawan, dengan komitmen untuk memaksimalkan kinerja dengan jumlah tenaga kerja yang lebih sedikit.

Di sisi lain, Apple sejauh ini belum melakukan PHK massal berkat sejumlah strategi yang diadopsi, mulai dari pemangkasan gaji CEO Apple, Tim Cook, hingga menunda pemberian bonus kepada karyawan.

"Orang-orang yang skeptis terhadap Apple terus menggaruk-garuk kepala mereka, karena banyak dari mereka menyerukan 'kisah pertumbuhan yang rusak' Apple bakal terjadi tahun ini," kata Dan Ives selaku analis riset ekuitas senior di firma investasi Wedbush Securities.

"Kami percaya bahwa justru sebaliknya terjadi tahun ini. Cupertino (Apple) akan mengalami pertumbuhan besar-besaran pada masa yang akan datang, sekitar 12 hingga 18 bulan nanti," imbuhnya, sebagaimana dicatat KompasTekno dari CNBC, Minggu (2/7/2023).

Kondisi pasar saham saat ini

Untuk diketahui, saham Apple (AAPL) telah meroket 49 persen tahun ini, didorong oleh lonjakan yang lebih luas di saham Big Tech, karena investor berbondong-bondong mulai mengikuti tren kecerdasan buatan (AI).

Kesuksesan pasar saham Apple tahun ini berbanding terbalik dengan 2022. Pada awal tahun 2023, kapitalisasi pasar Apple turun di bawah 2 triliun dollar AS (kira-kira Rp 30.000 triliun) dalam perdagangan untuk pertama kalinya sejak awal 2021.

Beralih ke perusahaan lainnya, saham Nvidia (NVDA) melonjak sebesar 190 persen, kemudian disusul oleh Meta (META) dengan peningkatan sebesar 138 persen.

Indeks bursa saham Nasdaq mencatat peningkatan 31,7 persen pada semester pertama 2023, sehingga menjadi kenaikan terbesarnya di paruh pertama sejak 1983.

Sementara itu, indeks bursa saham S&P 500 mengalami peningkatan sebesar 15,9 persen pada 2023. Dengan demikian, periode ini menjadi paruh terbaiknya sejak 2019.

https://tekno.kompas.com/read/2023/07/02/12000067/cetak-sejarah-baru-kapitalisasi-apple-tembus-3-triliun-dollar-as

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke