Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Intel Percepat Adopsi Teknologi AI di Pasar Global dan Indonesia

KOMPAS.com - Teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) kini menjadi tren di industri teknologi. Bahkan, AI kini banyak diadopsi oleh sejumlah perusahaan, terutama setelah chatbot bikinan Open AI, ChatGPT viral pada November 2022 lalu.

Intel sebagai salah satu produsen chip/semikonduktor terbesar di dunia, memiliki cara tersendiri untuk mendukung tren adopsi AI. Salah satunya dengan menyiapkan prosesor (CPU) yang memiliki komponen hardware atau chip AI terpisah.

Managing Director, Sales, Marketing & Communications Intel Southeast Asia, South Asia, dan ANZ, Simon Chan mengatakan bahwa CPU yang memiliki kemampuan AI tersebut bernama "Meteor Lake" dan saat ini sudah memasuki tahap produksi.

"Produksi wafer untuk chip Meteor Lake yang dirancang menggunakan Intel 4 nm sudah dimulai, dan siap untuk peluncurannya pada paruh kedua 2023 ini," kata Simon dalam keterangan yang diterima KompasTekno, Selasa (4/7/2023).

Simon tidak menyebutkan secara pasti kapan chip Meteor Lake sebenarnya akan diluncurkan. Namun, karena disebut paruh kedua 2023, maka peluncuran produk teranyar yang punya mesin AI terpisah itu kemungkinan bakal digelar sekitar Juli-Desember 2023 ini.

Sehingga pada 2024 mendatang, CPU Intel Meteor Lake akan bisa dipakai secara luas.

Namun, Intel memastikan bahwa prosesor terbarunya itu memang akan tersedia pada 2023 ini, mungkin mendekati akhir tahun. Sehingga pada 2024 mendatang, CPU Intel Meteor Lake akan bisa dipakai secara luas.

"Di tahun depan, Intel menargetkan untuk mengapalkan jutaan unit chip Meteor Lake yang memiliki mesin khusus untuk AI," imbuh Simon.

Terlepas dari peluncurannya yang tertunda, chip Meteor Lake ini penting bagi Intel. Sebab, chip tersebut hadir dengan beragam teknologi serba pertama yang ditujukan bagi konsumen. 

Dari proses fabrikasi, misalnya, Intel Meteor Lake akan mengandalkan teknologi fabrikasi Intel 4 nm untuk pertama kalinya, meningkat dari Intel 7 nm yang dipakai pendahulunya Intel Core Generasi ke-13 (Raptor Lake). 

Dengan proses fabrikasi ini, Intel akan menggunakan desain chip chiplet untuk pertama kalinya lewat CPU Meteor Lake. Dengan desain chiplet, CPU Intel akan turut dibekali dengan chip-chip kecil yang memiliki fungsi berbeda, seperti chip AI tadi, supaya kinerjanya bisa maksimal. 

Selain desain chiplet, prosesor Intel Meteor Lake ini juga diklaim akan menjadi chip pertama yang dibekali dengan Intel AI Boost, sebuah teknologi yang bisa meningkatkan performa dan membantu beban kinerja AI pada sebuah CPU.

Lewat berbagai teknologi AI yang terpisah dari CPU ini, Simon menjelaskan bahwa chip Meteor Lake bisa menunjang kegiatan para pengembang dan pegiat AI di PC.

Sebab, Intel dan Microsoft, sebagai salah satu pembuat sistem operasi (OS) PC, telah bekerja sama untuk menghadirkan dukungan AI yang lebih lancar di platform PC dengan chip Meteor Lake.

"Kolaborasi Intel dan Microsoft memungkinkan fitur-fitur berbasis AI baru hadir untuk pengguna PC, termasuk fitur multimedia baru seperti auto reframe dan scene edit detection di Adobe Premiere Pro," ujar Simon.

"Kemampuan chip AI di Meteor Lake juga bisa menunjang kinerja machine learning yang lebih efektif di PC," tambah Simon.

Masih soal AI, di samping produk CPU Intel Meteor Lake, Intel juga memiliki program yang fokus untuk mempersiapkan tenaga kerja dengan kemampuan dan pengetahuan tentang AI di sejumlah pasar yang mereka sambangi.

Di Indonesia, misalnya, Simon menjelaskan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) untuk meluncurkan program "AI For Youth".

"Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesiapan AI di sekolah dan memberdayakan siswa dalam membangun Indonesia yang lebih baik di masa depan (Innovative Indonesia)," kata Simon. 

Kemudian, ada program "AI for Future Workforce" yang merupakan kolaborasi Intel dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). 

"AI for Future Workforce memberikan keuntungan bagi tenaga kerja dengan keterampilan AI yang dibutuhkan, sekaligus meningkatkan keterampilan mereka melalui pendidikan teknis dan vokasi untuk mendorong daya saing jangka panjang," imbuh Simon.

Adapun kedua program ini, menurut Simon, sejalan dengan program pemerintah Indonesia menuju negara "Industry 4.0" yang sarat akan digitalisasi dan transformasi digital, dan boleh jadi akan marak dengan kegiatan dan teknologi yang serba AI.

https://tekno.kompas.com/read/2023/07/04/16200077/cara-intel-percepat-adopsi-teknologi-ai-di-pasar-global-dan-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke