KOMPAS.com - Asus resmi terjun ke pasar konsol portabel alias handheld melalui ROG Ally. Konsol ini memulai debutnya pada Mei lalu.
Sejak dikirimkan ke konsumen pada 13 Juni, sejumlah pengguna melaporkan adanya masalah pada perangkat berbasis Windows 11 ini. Salah satunya yaitu masalah soal card reader kartu SD atau port pembaca memori eksternal. Komponen itu dilaporkan tidak berfungsi seperti seharusnya.
Nah, Asus kini mengakui adanya masalah tersebut. Menurut Asus, masalah itu muncul karena kondisi tekanan termal tertentu.
"Setelah melakukan pengujian internal, dalam kondisi tekanan termal tertentu, card reader kartu SD mungkin tidak berfungsi," kata manajer komunitas Asus di situs forum Asus ROG.
Untuk memperbaikinya, Asus menjanjikan pembaruan (update) agar membuat kipas ROG Ally bisa menyesuaikan kecepatannya, sehingga membantu mendinginkan suhu konsol.
Meski cepat, Asus berupaya agar kipas ROG Ally cukup senyap sehingga tak mengganggu jalannya permainan. Sayangnya pihak Asus tak mengungkap jadwal pasti pembaruan tersebut.
Adapun bagi pengguna ROG Ally yang mengalami masalah card reader, Asus meminta mereka untuk menghubungi layanan pelanggan Asus di wilayahnya masing-masing. Nantinya konsol pengguna akan diperiksa oleh petugas terkait untuk dilakukan perbaikan, sebagaimana KompasTekno rangkum dari Cnet, Kamis (13/7/2023).
ROG Ally juga sudah diluncurkan Asus di Indonesia pada 22 Juni lalu. Keran pemesanan konsol itu juga sudah dibuka sejak tanggal tersebut hingga 8 Juli.
Namun program pemesanan itu dikhususkan untuk ROG Ally Z1 Extreme saja. Sementara itu unitnya baru akan didistribusikan ke pengguna mulai 14 Juli nanti.
Di Indonesia, Asus ROG Ally hadir dalam dua model, yaitu ROG Ally Z1 "reguler" dan ROG Ally Z1 Extreme. Menurut Head of Public Relation Asus Indonesia, Muhammad Firman, ROG Ally Z1 model biasa akan menyusul setelahnya.
Perbedaan ROG Ally Z1 dan Z1 Extreme
ROG Ally Z1 dan ROG Z1 Extreme sebenarnya memiliki desain dan spesifikasi serupa. Perbedaan hanya terletak di chipset yang diusung, di mana ROG Ally Z1 menggunakan Ryzen Z1, sedangkan ROG Ally Z1 Extreme memakai Ryzen Z1 Extreme.
AMD Ryzen Z1 dibekali dengan prosesor (CPU) Zen 4 yang terdiri dari 6 inti (core) dan 12 threads, serta 3 unit pengolah grafis (GPU) berbasis RDNA 3. Di sisi lain, AMD Ryzen Z1 Extreme memiliki CPU Zen 4 dengan 8 core dan 16 threads. serta 12 unit GPU RDNA 3.
Di atas kertas, AMD Ryzen Z1 menawarkan performa pemrosesan hingga 2,8 teraflops, sedangkan versi "Extreme" menawarkan performa hingga 8,6 teraflops. Ini artinya, ROG Ally Z1 Extreme memiliki performa dan kinerja pemrosesan yang sedikit lebih unggul dibanding ROG Ally Z1 biasa.
"Performa ROG Ally Z1 Extreme ini nyaris mendekati PS5 dengan kemampuan 10,3 teraflops," klaim Riandanu Utomo, Technical Public Relations Asus Indonesia dalam Media Gathering Asus ROG Ally yang digelar di Hotel Alila SCBD, Jakarta 22 Juni lalu.
Terlepas dari perbedaan tersebut, kedua konsol portabel ini kompak bisa bisa dipasang GPU eksternal Asus XG Mobile berkat slot khusus yang tersedia pada konsol.
Mirip konsol portabel Steam Deck
Beralih ke aspek desain, Asus ROG Ally, baik model Z1 maupun Z1 Extreme, memiliki desain serupa dengan Steam Deck. Sehingga ROG Ally digadang menjadi pesaing dari konsol buatan Steam tersebut.
Pada aspek layar, ROG Ally dibekali dengan layar sentuh 7 inci beresolusi full HD. Layar ini didukung refresh rate 120 Hz dan kecerahan 500 nit.
Asus ROG Ally juga dilengkapi dengan controller dan tombol yang cukup lengkap, seperti tombol navigasi, tombol aksi, tombol trigger (macam L1/R1 di "stik" PlayStation), hingga joystick.
Setiap tombol kontrolnya dilengkapi pencahayaan RGB terintegrasi, sehingga memungkinkan pengguna memilih warna atau efek yang berbeda sesuai keinginan. Masih soal desain, bodi konsol genggam Asus ini dibalut dengan material plastik berkelir putih.
Secara khusus, area gagang konsol handheld ini dilapisi dengan permukaan bertekstur guna meminimalisir efek licin ketika digenggam.
Sebagai perangkat penunjang game, konsol genggam ini juga dilengkapi sistem pendingin yang disebut Zero Gravity, terdiri dari dua kipas dan satu pipa.
"Teknologi Zero Gravity tak akan mengganggu kinerja sistem pendingin meski ROG Ally dipakai atau dimainkan dengan berbagai posisi atau orientasi," tutur Riandanu.
Sementara pada aspek software, Asus ROG Ally berjalan dengan sistem operasi Windows 11, sehingga memungkinkan pengguna memainkan game dari berbagai toko game termasuk Steam, Epic Game Store, dan Xbox Game Pass.
Urusan konektivitas, tersedia beragam slot mulai dari colokan audio 3,5 mm, slot microSD UHS-II, ROG XG Mobile Interface, hingga USB-C. Konsol genggam ini juga didukung WiFi 6E, Bluetooth 5.2, hingga speaker stereo bertenaga Dolby Atmos.
Harga Asus ROG Ally di Indonesia
Di Indonesia, harga konsol Asus ROG Ally adalah sebagai berikut:
https://tekno.kompas.com/read/2023/07/13/19300047/ada-masalah-card-reader-di-konsol-rog-ally-asus-janji-segera-rilis-update