Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Riset Counterpoint: Pengiriman HP Vivo dan Realme Turun 20-an Persen di Indonesia

KOMPAS.com - Pasar ponsel Indonesia masih lesu di kuartal II-2023. Setidaknya begitu menurut laporan terbaru firma riset Counterpoint Research terkait jumlah pengiriman smartphone di pasar Indonesia kuartal II-2023.

Laporan itu juga menunjukkan bahwa mayoritas vendor yang masuk dalam daftar lima merek teratas, mendapati penurunan pengiriman (shipment) smartphone di Indonesia hingga 20-an persen. Hal itu terjadi pada dua vendor ponsel China, Vivo dan Realme.

Jumlah pengiriman ponsel Vivo ke Indonesia turun 23 persen dibanding kuartal II-2022. Pangsa pasar pada kuartal II-2023 adalah 19 persen, sementara pangsa pasar Vivo kuartal II-2022 adalah 20 persen.

Sementara Realme pada tahun ini jumlah pengiriman ponselnya turun sebesar 22 persen. Pangsa pasarnya adalah 19 persen pada kuartal II tahun lalu, menjadi 17 persen pada kuartal II tahun ini.

Vivo pun menjadi vendor smartphone dengan jumlah penurunan pengiriman terbesar di Indonesia. Vivo pun berada di peringkat ketiga daftar 5 besar vendor ponsel berdasar riset Counterpoint, di belakang Oppo dan Samsung. Sementara Realme berada di urutan kelima.

KompasTekno menghubungi Vivo, Realme hingga Xiaomi terkait turunnya jumlah pengiriman smartphone mereka di Indonesia pada kuartal II-2023.

PR Representative Vivo Indonesia, Alexa Tiara berdalih bahwa tren penurunan pengiriman ponsel tidak hanya terjadi di Indonesia saja, tetapi di lingkup global. Hal ini juga terjadi seiring dengan menurunnya daya beli masyarakat akibat perlambatan ekonomi global.

"Pada dasarnya, tren penurunan pengiriman ponsel terjadi secara global yang dilatarbelakangi berbagai faktor salah satunya perlambatan ekonomi global yang tentunya juga berdampak pada daya beli masyarakat," kata Alexa kepada KompasTekno, Kamis (24/8/2023).

Sementara itu, Realme Indonesia menyatakan belum menerima laporan Counterpoint Research terkait pengiriman smartphone kuartal II-2023 secara langsung.

Laporan Counterpoint sebenarnya sudah dipublikasikan melalui situs resmi firma riset tersebut. Laporan lengkapnya bisa disimak pada artikel "5 Besar Merek Smartphone di Indonesia Versi Counterpoint, Oppo Teratas".

Menurut laporan itu, pengiriman smartphone Realme kuartal II-2023 adalah 11 persen, turun 22 persen dibanding kuartal II-2022 sebesar 12 persen. Angka ini membuat perusahaan bernuansa kuning itu berada di posisi bontot dari daftar 5 besar vendor smartphone teratas di Indonesia.

Meski menyatakan belum menerima laporan Counterpoint, Public Relations Manager Realme Indonesia, Krisva Angnieszca mengeklaim produk smartphone mereka mendapat peningkatan pertumbuhan pada kuartal II-2023 bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

"Menurut angka internal kami, Realme berada di jalur yang benar dan mengalami sedikit peningkatan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya," ujar Krisva.

Pasar Indonesia masih lesu

Selain Vivo dan Realme, jumlah pengiriman HP dari vendor ponsel lain seperti Oppo, Samsung, dan Xiaomi sebenarnya juga turun pada kuartal II-2023 ini, namun tak separah Vivo dan Realme yang mencapai 20-an persen.

Jumlah pengiriman ponsel Oppo tahun ini turun 2 persen, Samsung 11 persen, sedangkan Xiaomi 12 persen.

Meski merinci persentase masing-masing vendor, Counterpoint tak memaparkan alasan anjloknya jumlah pengiriman HP dari vendor-vendor di atas.

Secara umum, pertumbuhan pasar smartphone di Indonesia pada kuartal II-2023 memang lesu. Dibandingkan dengan kuartal II tahun lalu, pengiriman smartphone pada kuartal II-2023 turun 10 persen.

Musabab utama dari masih lesunya pasar smartphone Indonesia periode itu adalah karena aktivitas belanja Idul Fitri pada bulan April tergolong lebih rendah dibanding tahun lalu. Padahal, Idul Fitri biasanya menjadi momen di mana orang-orang mengganti smartphone ke model yang lebih baru.

Berbagai vendor smartphone sebenarnya menyediakan aneka promosi, mulai dari diskon harga, tukar tambah, program cicilan hingga paket bundling. Namun strategi ini rupanya belum mampu menggenjot penjualan secara signifikan.

Ketimbang membeli smartphone baru, Counterpoint menyebutkan bahwa konsumen lebih memilih membeli kebutuhan pokok lain, termasuk bahan bakar, produk rumah tangga dan pribadi hingga traveling.

Metode riset Counterpoint

Perlu dicatat bahwa dalam penelitiannya, Counterpoint Research menghimpun data berdasarkan sell-in, atau penjualan barang dari produsen ke distributor. Ini artinya, data yang dihimpun Counterpoint tidak menggambarkan angka penjualan produk smartphone ke konsumen.

Adapun untuk menghimpun data sell-in, Counterpoint menggunakan beragam sumber, seperti data global, laporan dari OEM (produsen peralatan asli), retail, dan sebagainya.

https://tekno.kompas.com/read/2023/08/25/15000047/riset-counterpoint--pengiriman-hp-vivo-dan-realme-turun-20-an-persen-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke