Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mira Murati Jadi CEO Sementara OpenAI, Gantikan Sam Altman

Mira menggantikan CEO sebelumnya, yakni Sam Altman, yang dipecat secara mendadak dari perusahaan yang didirikannya pada 2015 itu. Sam dipecat karena dinilai "tidak selalu terbuka dalam berkomunikasi dengan dewan direksi OpenAI".

Mira awalnya bergabung dengan OpenAI pada 2018 sebagai Wakil Presiden. Perempuan kelahiran 1988 kemudian dipromosikan sebagai Wakil Presiden Senior bidang penelitian, produk, dan kemitraan pada tahun 2020.

Lalu pada 2022, Mira Murati ditunjuk sebagai Chief Technology Officer (CTO) OpenAI dan menjadi CEO interim OpenAI pada November 2023 ini.

Sebagai pengganti Sam, Mira Murati mengambil alih tugas CEO OpenAI untuk sementara waktu. Menurut dewan direksi, Mira memiliki kemampuan yang mumpuni dan peranan penting dalam evolusi dan perkembangan OpenAI.

OpenAI juga menganggap Mira paham betul budaya kerja dan nilai perusahaan, serta merupakan sosok yang unik untuk menjalankan bisnis OpenAI ke depannya untuk sementara waktu, sampai dewan direksi menemukan CEO tetap untuk perusahaan AI tersebut.

Mira memiliki latar belakang pendidikan di bidang bidang teknik. Perempuan berusia 34 tahun ini memegang diploma International Baccalaureate dari Pearson College UWC dan gelar Sarjana Teknik Mesin dari Dartmouth College yang bergengsi.

Menurut laporan New York Times, Mira membuat mobil balap hybrid di tahun-tahun akhir sekolahnya di Dartmouth.

Soal riwayat karier, Mira pernah bekerja di bidang dirgantara, otomotif, VR, dan AR. Sebelum ke OpenAI, Mira pernah bekerja di perusahaan mobil listrik milik Elon Musk, Tesla untuk mengembangkan AI untuk Tesla Model X. Ia juga pernah bekerja di perusahaan VR Leap Motion.

Di samping itu, Mira juga dikenal sebagai "menteri kebenaran" OpenAI yang tugasnya memastikan chatbot AI tersebut tidak menyesatkan orang, menunjukkan bias, atau tidak manusiawi sama sekali.

Dalam sebuah wawancara, Mira menceritakan momen penting yang tak terlupakan selama bekerja di OpenAI adalah ketika ia menyaksikan model bahasa besar (large language model/LLM) bisa menerjemahkan.

"Saya bisa berbahasa Italia, Albania, dan Inggris. Saya ingat baru saja membuat petunjuk berpasangan dalam bahasa Inggris dan Italia. Dan tiba-tiba, GPT-3 bisa menerjemahkan respons ke dalam bahasa Italia, meskipun kami tidak pernah melatihnya," kata Mira.

Dukung profitabilitas

OpenAI didirikan sebagai organisasi non-profit yang memiliki tujuan melawan dominasi pengetahuan AI dan monopoli keuntungan atasnya dari perusahaan-perusahaan teknologi raksasa semacam Google.

Namun, belakangan, OpenAI tengah gencar mencari cara untuk memonetisasi model bahasa GPT-3.5 dan GPT-4. Ini menandakan bahwa OpenAI secara bisnis ingin mencapai profitabilitas alias membukukan keuntungan.

CEO OpenAI sebelumnya, Sam Altman, disebut berbeda pandangan soal profitabilitas ini. Sam konon tidak memprioritaskan keuntungan.

Sam Altman disebut lebih fokus mencapai superintelligence Artificial general intelligence (AGI), atau sederhananya teknologi AI super yang bisa melampaui pikiran manusia.

Laporan lain justru menyebutkan bahwa Sam Altman terlalu memaksakan strategi pertumbuhan yang tidak berkelanjutan, yang dianggap oleh anggota dewan OpenAI terlalu jauh dari misi dan tujuan awal perusahaan yang bersifat nirlaba.

Sementara menurut Mira, OpenAI menerapkan profitabilitas merupakan keputusan yang sulit dan tak terhindarkan, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Wired, Minggu (19/11/2023). Salah satunya karena biaya operasional yang besar untuk menjadikan model AI lebih baik dan lebih aman.

"Untuk benar-benar memahami cara menjadikan model kami lebih baik dan lebih aman, kami perlu menerapkannya dalam skala besar. Itu menghabiskan banyak uang. Hal ini mengharuskan Anda untuk memiliki rencana bisnis, karena donatur non-profit," kata Mira.

https://tekno.kompas.com/read/2023/11/19/13322377/mira-murati-jadi-ceo-sementara-openai-gantikan-sam-altman

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke