Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PHK di Perusahaan Teknologi Berlanjut, Ratusan Karyawan Amazon Diberhentikan

KOMPAS.com - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan-perusahaan teknologi informasi (TI) besar kembali berlanjut.

Pekan lalu, ratusan karyawan Amazon terkena PHK (layoff), terutama karyawan dari divisi asisten virtual Amazon, Alexa.

Hal ini disampaikan Vice Presitent Alexa dan Fire TV Amazon, Daniel Bausch dalam sebuah memo internal perusahaan kepada karyawan, yang didapatkan media teknologi GeekWire. Memo tersebut belakangan tersebar di internet.

Dalam memo itu, Daniel mengatakan bahwa PHK ini dilakukan sebagai strategi mereka untuk memprioritaskan bisnis Amazon di bidang kecerdasan buatan (AI), terutama Generative AI yang dipopulerkan OpenAI via ChatGPT.

"Kami memutuskan menghapus beberapa proyek di Alexa supaya lebih selaras dengan prioritas dan bisnis yang kami anggap penting bagi konsumen, termasuk memaksimalkan sumber daya di bidang Generative AI," tulis Daniel dalam sebuah memo internal.

"Kebijakan ini memaksa kami harus mem-PHK karyawan yang ada di Alexa, terutama untuk wilayah Amerika Serikat (AS), Kanada, dan India, supaya rencana kami bisa berjalan dengan lancar," imbuh Daniel.

Daniel tak menyebutkan secara spesifik berapa ratus karyawan yang terdampak PHK kali ini. Ia juga tak mengumbar proyek-proyek Alexa apa saja yang ditanggalkan Amazon, sebagai akibat dari layoff ini.

Namun yang jelas, ia memastikan bahwa karyawan yang terdampak akan mendapatkan dukungan (support) dan sejumlah benefit dari Amazon, sesuai dengan ketentuan dan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku di negara mereka.

Ini bukan pertama kalinya Amazon melakukan PHK, dan sejauh ini, perusahaan yang berbasis di Seattle, Washington, Amerika Serikat tersebut setidaknya sudah mem-PHK sekitar lebih dari 27.000 karyawan.

Gelombang PHK pertama diumumkan pada Januari 2023 lalu. Kala itu, CEO Amazon, Andy Jassy mengatakan bahwa pihaknya berencana mem-PHK massal sekitar 18.000 karyawan sebagai upaya restrukturisasi bisnis perusahaan.

Kemudian pada Maret lalu, Jassy, melalui sebuah memo internal, kembali mengumumkan bahwa pihaknya akan kembali melakukan PH terhadap sekitar 9.000 karyawan, sehingga total yang terdampak ada sekitar 27.000 karyawan.

Gelombang PHK juga terjadi beberapa waktu belakangan ini, namun tidak sebesar bulan Januari atau Maret kemarin, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Engadget, Senin (20/11/2023).

Sekitar beberapa pekan lalu, Amazon disebut telah melakukan layoff terhadap ratusan karyawan di divisi gaming, dan beberapa karyawan lain dari divisi streaming dan music.

Saat ini, total karyawan Amazon di seluruh dunia, apabila mengacu pada laporan keuangan mereka untuk tahun fiskal 2022 yang bisa diakses di tautan berikut ini, berjumlah sekitar lebih dari 1,5 juta orang.

Karena jumlah karyawan tersebut merupakan angka per 31 Desember 2022, kemungkinan besar angka tersebut belum dikurangi oleh jumlah karyawan yang telah di-PHK sejak Januari 2023 lalu.

https://tekno.kompas.com/read/2023/11/20/08000067/phk-di-perusahaan-teknologi-berlanjut-ratusan-karyawan-amazon-diberhentikan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke