Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apple Diam-diam Akuisisi Startup AI Kanada, untuk Apa?

KOMPAS.com - Di tengah gempuran teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), Apple mengambil langkah mengakuisisi DarwinAI, startup AI berbasis di Kanada.

DarwinAI memiliki spesialisasi dalam teknologi yang bisa mengamati komponen selama proses produksi, demi meningkatkan efisiensi.

Akuisisi Apple atas DarwinAI memang belum diumumkan resmi oleh kedua pihak. Namun situs LinkedIn menunjukkan bahwa beberapa karyawan DarwinAI sudah bergabung dengan tim machine learning Apple sejak Januari lalu.

Hal itu seolah mengonfirmasi bahwa DarwinAI memang dibeli oleh Apple.

Selain efisiensi produksi, DarwinAI juga bisa membantu Apple membuat model AI yang lebih ringan dan lebih cepat. Pada akhirnya, akuisisi ini diharapkan bisa membantu Apple bersaing di bidang AI generatif.

Pasalnya, Apple bisa dibilang cukup tertinggal mengembangkan cabang AI itu. Padahal, beberapa perusahaan teknologi kenamaan lainnya seperti Google, Meta hingga Microsoft sudah merilis berbagai produk berbasis AI generatif dan ikut bersaing dengan OpenAI, pemilik chatbot ChatGPT.

Sejauh ini belum diketahui produk AI generatif apa yang akan diusung Apple nantinya. Namun inovasi itu diyakini bakal hadir lewat pembaruan iOS 18 pada tahun ini.

Pada Februari lalu, CEO Apple Tim Cook juga berkata bahwa perusahaannya bakal memperkenalkan fitur berbasis AI pada akhir tahun ini.

"Kami terus berupaya dan tidak sabar membagikan hasil kerja kami yang sedang berlangsung di bidang tersebut (AI) akhir tahun ini," kata Cook dalam pemaparan laporan pendapatan Apple kuartal I-2024.

Tahun lalu, Tim Cook juga mengonfirmasi bahwa pihaknya berinvestasi pada AI generatif. Bahkan daftar lowongan pekerjaan Apple juga menunjukkan bahwa perusahaan sedang menjajaki penggunaan AI di lingkup internal maupun eksternal.

Ini termasuk untuk Siri, tools bagi pengembang hingga layanan dukungan pelanggan, dihimpun KompasTekno dari TechCrunch, Sabtu (16/3/2024).

Habiskan miliaran dollar per hari demi AI

Apple sebenarnya tidak tinggal diam di tengah gempuran AI generatif saat ini. Sebab, Apple juga berupaya mengembangkan teknologi tersebut. Raksasa teknologi ini bahkan pada September tahun lalu dilaporkan menghabiskan dana hingga miliaran dollar setiap harinya demi mengembangkan AI di iPhone.

Menurut laporan The Information, divisi yang mengerjakan proyek Ai itu diberi nama “Foundational Models”. Tidak dirinci berapa total jumlah uang yang sudah digelontorkan oleh Apple demi AI ini.

Dalam proses pengerjaannya, The Information menyebut karyawan yang terlibat sebanyak 16 orang. Beberapa di antara mereka merupakan mantan teknisi (engineer) yang pernah bekerja di Google.

Divisi tersebut dipimpin oleh John Giannandrea selaku Head of AI di Apple. Ia merupakan karyawan yang direkrut oleh Apple pada 2018 dan sempat bertanggung jawab membantu mengembangkan asisten virtual Apple, yakni Siri.

Selain memiliki divisi pengembangan AI sendiri, Apple juga menambah beberapa anggota tim untuk mengembangkan proyek yang sama. Tim tambahan yang berada di unit “Kecerdasan Visual” dilaporkan tengah mengembangkan model pemrosesan/pembuatan gambar.

Sementara itu, unit yang lainnya melakukan riset mengenai multi-model AI. Riset ini dilakukan agar sistem dapat mengenali dan menghasilkan gambar atau video yang disertai elemen teks.

Adanya beragam model yang dikembangkan mengindikasikan ada beberapa layanan yang bakal tersedia untuk tujuan yang berbeda. Salah satunya, chatbot bisa digunakan untuk berinteraksi dengan pelanggan menggunakan Apple Care.

https://tekno.kompas.com/read/2024/03/17/08000047/apple-diam-diam-akuisisi-startup-ai-kanada-untuk-apa-

Terkini Lainnya

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Internet
Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Internet
Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Hardware
Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Software
Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Software
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Gadget
Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

e-Business
Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Software
Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Internet
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

e-Business
Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

e-Business
Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Game
Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

e-Business
Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Software
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke