Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fleksibilitas Microsoft di Ruang Server

Kompas.com - 28/02/2008, 16:35 WIB

Microsoft akhirnya merilis sistem operasi server terbarunya, Windows Server 2008, terpaut lima tahun dengan sistem operasi server sebelumnya. Software ini, yang diluncurkan sepaket dengan dua software server lainnya, Visual Studio 2008 dan SQL Server 2008, disebut-sebut sebagai gelombang baru produk piranti lunak Microsoft yang memberikan kemudahan dan fleksibilitas kepada pengunanya untuk mengelola infrastruktur teknologi informasi lebih mudah dan sederhana.     

Kehadiran Windows Server 2008 ke pasar tidak hanya menjanjikan ladang uang baru bagi Microsoft di tengah pertumbuhan kebutuhan infrastruktur teknologi informasi di dunia usaha. Sistem operasi terbaru yang sudah lama diusung dengan kode nama Longhorn ini juga hadir sebagai momentum bagi perusahaan bermarkas di Redmond, AS itu untuk menunjukkan fleksibilitasnya terhadap platform software lainnya.

Tak dapat dipungkiri, bahwa pesaing Microsoft di bisnis software semakin banyak dan kue pasar semakin banyak dibagi-bagi. Meski masih menguasai sebagian besar pasar software dunia, Microsoft harus membuka mata bahwa teknologinya bukan satu-satunya. Selain itu, tidak semua konsumen menerapkan platform tunggal dalam infrastruktur teknologi informasinya sehingga software harus bisa bekerja sama dengan platform manapun sesuai kebutuhan konsumen khususnya kalangan dunia usaha.

“Salah satu tantang yang dihadapi profesional TI adalah mengelola sistem yang kompleks. Windows Server 2008 memberikan kemudahan bagi mereka untuk mengelola infrastruktur teknologi informasi lebih mudah dan sederhana,” kata Tony Chen, kepada pers saat menjelaskan tiga produk Microsoft yang menjadi Server Wave 2008 di Jakarta, minggu lalu.   

Virtualisasi

Virtualisasi menjadi salah satu fitur yang ditawarkan dalam Windows Server 2008 untuk mengatasi kompleksitas infrastruktur. Meski sedikit terlambat daripada sistem operasi lainnya, penerapan virtualisasi dalam Windows Server 2008 datang di saat yang tepat. Intel, yang merupakan produsen prosesor terbesar dunia, sedang giat-giatanya mendidik pasar mengenai kekuatan virtualisasi dengan dukungan hardware.

Dengan fitur ini, Windows Server 2008 tidak hanya bekerja sebagai sistem operasi secara mandiri namun dapat berperan sebagai mesin virtual untuk menjalankan sistem operasi lainnya. Virtualisasi juga menawarkan manajemen infrastruktur berbasis jaringan sehingga setiap bagian dari infrastruktur dapat dipantau dari satu tempat.

“Virtualisasi adalah killer technology bagi saya. Sistem operasi merupakan salah satu bagain penting dalam virtualisasi untuk bekerja sama dengan teknologi yang sudah disiapkan di hardware,” ujar William Wu, Intel's Asia-Pacific Marketing Manager for Server Platforms. Teknologi yang didesain untuk kebutuhan komputasi server dalam prosesor Itanium Dual Core maupun Xeon Dual Core, misalnya, tidak hanya mengoptimalkan kinerja Windows Server 2008, namun juga akan menurunkan total cost ownership (TCO).

Sampai saat ini sudah 550 perusahaan di Indonesia yang menjajal Windows Server 2008, di antaranya BCA, Bank Mandiri, Freeport, Allianz, dan Bhinneka. BCA yang telah menguji coba pada Branch Delivery Sistem untuk mendukung 800 cabangnya di berbagai daerah merupakan pengadopsi terbesar di dunia. Bank Mandiri yang menguji coba untuk mengatur sistem file transfer, kontrol, dan monitoring seluruh cabang di Indonesia mengakui mengalami peningkatan kinerja 2,5 kali lipat dan dengan kapasitas yang sama dapat mengelola proses tiga kali lipat lebih besar.

Allianz menggunakan pada Centralized Application Access untuk mempercepat time to delivery kepada pelanggan. Freeport meningktakna kapasitas pengembangan aplikasi hingga 20 persen dengan dukungan Windows Server 2008 dan Visual Studio 2008. Situs belanja online Bhinneka.com juga menggunakannya untuk memastikan tidak terjadi down time (waktu terbuang) yang sangat riskan pengaruhnya terhadap bisnis online.

Fleksibel

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com