Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sembilan Desa di Kapuas Hulu Terendam Banjir

Kompas.com - 11/11/2008, 22:46 WIB

PONTIANAK, SELASA - Hujan deras yang berlangsung sejak Senin malam (10/11) hingga Selasa malam (11/11) di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, mengakibatkan Sungai Tebaung meluap. Ribuan rumah di Kecamatan Bunut Hulu dan Bunut Hilir terendam banjir hingga setinggi 1,5 meter.

Anwarman (36), warga Desa Nanga Semangut, Kecamatan Bunut Hulu, yang menghubungi Kompas, Selasa (11/11), mengatakan, hujan deras yang berlangsung Senin pukul 20.00 membuat permukaan air Sungai Tebaung terus naik. Air mulai meluap ke permukaan tanah pada Selasa pukul 6.00. Hujan yang tidak kunjung berhenti hingga siang hari membuat genangan air terus naik hingga ketinggian 1,5 meter.

Wilayah yang dilanda banjir meliputi lima desa di Kecamatan Bunut Hulu, yakni Desa Nanga Semangut, Temuyuk, Baru, Nanga Sebilit, dan Nanga Suruk; serta empat desa di Kecamatan Bunut Hilir, yakni Desa Nanga Boyan, Kampung Baru, Penomor, dan Nanga Buin. Rumah-rumah panggung di wilayah itu mulai terendam banjir. Bahkan di sebagian wilayah, genangan air yang terukur dari lantai rumah mencapai setinggi lutut orang dewasa.

"Aktivitas warga sudah terganggu karena jalanan sudah terendam air hingga 1,5 meter. Saya sendiri tidak bisa menyadap getah karet karena hampir seluruh lokasi kebun karet rakyat terendam banjir," kata Anwarman.

Terakhir kali wilayah ini mengalami banjir pada awal bulan September lalu. Pada saat itu, banjir juga melanda sebagian wilayah di Kabupaten Sintang, dan Melawi.

Kepala Subbagian Perlindungan Mayarakat dan Pembinaan Potensi pada Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) Kapuas Hulu, Benardi SN yang juga menjabat Koordinator SAR Kapuas Hulu menyatakan, ada sekitar 250-300 rumah penduduk masing-masing desa itu yang dilanda banjir.

"Di wilayah lintas selatan yang dekat dengan sungai itu memang rawan banjir. Dalam setahun bisa sampai terjadi 3-4 kali banjir. Banjir biasanya akan surut dalam 3-5 hari," katanya.

Sejauh ini, menurutnya belum ada permintaan bantuan dari camat setempat selaku ketua satuan koordinasi pelaksanaan penanggulangan bencana (Satkorlak PB). Meski demikian pihaknya tetap menyatakan siaga penuh dalam beberapa hari ke dep an dan siap menyalurkan bantuan.

"Dari 100 ton beras untuk penanggulangan bencana tahun ini, yang sudah terpakai baru sekitar 25-30 ton," katanya.  

 

Puncak Musim Hujan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com