PONTIANAK, RABU - Kepala Dinas Perkebunan Kalimantan Barat Idwar Hanis mengungkapkan, penurunan ekspor karet Kalbar dipengaruhi penurunan produksi karet alam Kalbar akibat curah hujan yang tinggi di sebagian besar wilayah Kalbar. Selain itu, permintaan pasar dunia juga tengah lesu aki bat krisis ekonomi global.
"Curah hujan yang tinggi di wilayah Kalbar membuat penyadapan karet berjalan tidak efektif. Sebagian besar petani juga memilih beralih ke usaha pertanian yang lain karena harga jual karet yang rendah tidak sesuai dengan tenaga yang mereka keluarkan," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik Kalbar mencatat, nilai ekspor karet bulan Oktober 2008 merosot tajam. Nilai ekspor pada bulan itu hanya 35,69 juta dolar AS atau menurun 30,86 persen dari bulan sebelumnya. Selain karet, ekspor kayu dari Kalbar yang mencapai 13,29 juta dolar AS juga menurun 44,32 persen dibanding bulan sebelumnya.
Penurunan ekspor karet dan kayu Kalbar tersebut cukup mempengaruhi industri di Kalbar, mengingat kedua komoditas i tu memiliki kontribusi hingga 90 persen dari total ekspor bulan Oktober yang mencapai 53,39 juta dolar AS.
Idwar tidak memungkiri, penurunan ekspor karet Kalbar dan kelesuan pasar karet internasional telah mendorong sejumlah pengusaha karet mengupayakan langkah penyelamatan usahanya dalam jangka panjang. Upaya penyelamatan yang dilakukan antara lain merumahkan sebagian pekerjanya atau membuat sistem kerja bergantian.
Meski kondisi industri karet Kalbar saat ini terpuruk, ia optimistis keadaan akan membaik pada tahun depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.