Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Bilang Linux Kebal Virus?

Kompas.com - 02/06/2009, 08:11 WIB

Oleh: Yudhi Kukuh

Sistem operasi Linux/BSD dulu hanya dikenal sebagai OS server. Ini berkat kehandalannya dan low resources. Dalam perkembangannya, Linux mulai menjadi favorit di kalangan end user karena makin banyak aplikasi yang mendukung keperluan end user untuk kebutuhan sehari-hari, seperti word processor, spreadsheet, image editing, browsing, mail, dan sebagainya. Graphical User Interface-nya (GUI) makin cantik. Namun yang menarik adalah Royalty Free, tentunya dengan syarat penggunaan (GNU, GPL, dan lainnya).

Ada anggapan yang keliru tentang OS Linux, yakni OS ini selalu bebas virus. Salah! Online Wikipedia mencatat sudah ada 2 trojan, 22 virus, dan 11 worm menyerang OS Linux . Dibandingkan Windows, jumlahnya memang sangat sedikit. Namun ancaman itu tetap ada. Bahkan serangan lintas plaform, yaitu yang dapat bekerja di Linux maupun Microsoft sudah terjadi.

Dalam kegunaannya sebagai server, ancaman nyata terhadap Linux adalah masuknya hacker. Sedangkan untuk internal office server, yang tidak terhubung ke Internet adalah sebaran virus Windows. Linux sebagai sistem operasi tidak terkena ancaman ini secara langsung. Namun data yang ditampungnya dapat terinfeksi.

Jadi, pemakai Linux tetap harus waspada. Gejala virus di dalam Linux memang tidak terdeteksi secara langsung, tetapi dialami oleh pengakses server tersebut.

Amankan Dua Tipe Server
Ada dua jenis server yang perlu perhatian dan pengamanan terhadap ancaman virus.
1. Mail Server
Linux sebagai mail server sangat popular dan diakui kehandalannya. Sebagai server, Linux aman terhadap infeksi virus dan ancaman lain. Namun setiap lalu lintas e-mail di server tersebut tidak dijamin bersih dari ancaman. Ini tentunya membahayakan penerima e-mail dari server Linux.

Bayangkan jika tanpa Anda sadari, setiap e-mail yang Anda kirim ke customer, rekanan bisnis, atau supplier di luar kantor selalu disusupi virus. Bukan hanya reputasi kantor Anda saja yang jelek karena menjadi pembawa virus, tetapi juga sangat berbahaya jika kebetulan server atau workstation penerima e-mail tidak dilengkapi dengan antivirus andal. Kebobolan sering terjadi.

Untuk membuat setiap mail yang kita kirim atau diterima oleh pemilik mailbox bersih dari ancaman, diperlukan sebuah proteksi . Pemilihan antivirus yang tepat untuk keperluan ini adalah antivirus yang dapat bekerja untuk Mail Server Linux/BSD. Dengan pemakaian antivirus pada mail server, selain bebas dari cap sebagai penyebar virus, juga mengurangi ancaman penyebaran virus melaui email yang diterima masing-masing workstation Anda.

2. File Server
Sama seperti fungsi Linux sebagai server lainnya, apakah seluruh data yang disimpan dalam Samba Server aman? Server Linux tidak mengetahui apakah file-file yang tersimpan di dalamnya aman atau tidak dari virus jika tidak ada antivirus yang melakukan pengecekan terhadap seluruh file yang ada. Sebagai tempat penyimpanan data, sistem operasi Linux tidak akan meng-execute- file tersebut. Namun setiap workstation yang terhubung ke Linux tersebutlah yang meng-execute-nya.

Saat transaksi itu terjadi, sebaiknya Linux juga memeriksa keamanan dari setiap file . Di sinilah antivirus untuk Linux berperan: melakukan scanning dan membersihkan setiap file yang masuk ke dalamnya, menjamin file tersebut bersih dari ancaman, sehingga aman dikonsumsi oleh workstation dalam jaringannya. Bila ini diabaikan, sang penerima file yang akan dirugikan. Ia akan menerima file yang mengandung virus, yang akan menyebar di workstation yang mengakses. Saat file-file ini diambil dan ditransfer melalui USB atau e-mail, penyebaran virus pun tidak terelakan.

Tiga Syarat Penting
Antivirus haruslah dilihat sebagai bagian dari solusi, dan bukan masalah baru dalam operasional komputer sehari-hari. Untuk memenuhi kriteria antivirus sebagai solusi, ada beberapa hal penting yang harus kita pertimbangkan, yaitu:
1. Pemakaian memori dan CPU power yang kecil. Hindari antivirus dengan spesifikasi teknis untuk memori di atas 50MB karena akan membuat kerja komputer menjadi lambat (memberatkan).
2. Antivirus harus dapat mendeteksi ancaman baru. Antivirus yang hanya mengandalkan signature library tidak dapat mengejar teknologi untuk menangkal banyaknya ancaman baru yang muncul beserta varian-variannya. Threat Sense Technology dengan Advanced Heuristic dapat menjadi pilihan karena kerjanya yang proaktif mendeteksi ancaman baru, termasuk virus lokal.
3. Sistem proteksi secara realtime mengamankan Linux setiap saat tanpa jeda waktu karena sistem antivirus selalu bekerja mengawasi secara background process.

Melihat dari sisi fungsi Linux, proteksi di mana yang tepat untuk OS Linux?
1. File Server
2. Mail Server
3. Gateway
4. Worstation (bila sudah digunakan untuk keperluan sehari-hari)

Coba Dulu
Sebelum membeli antivirus, untuk kepentingan pribadi (Home Edition), maupun untuk kepentingan di kantor (Business Edition), Anda disarankan untuk melakukan percobaan (trial) dulu. Pastikan Anda mendapat Trial Full Version. Keuntungannya, apalagi untuk Business Edition, Anda dapat langsung mempelajari kelebihan antivirus tersebut secara mendalam, termasuk manajemen antivirus melalui Remote Administrator/Console.

Kepalang tanggung, mintakan pula antivirus yang memiliki fungsi Firewall dan Antispam sehingga memiliki fungsi proteksi lebih. Untuk tingkat keamanan yang tinggi, Anda bisa membuat simulasi rules pada firewall agar dapat memproteksi sesuai keinginan pada level network protocol dan port maupun level applikasi sehingga aliran data dari atau ke workstation tersebut dapat Anda atur sedemikian rupa. Anda juga dapat mengetahui kapan terjadi broadcast data yang tidak dikehendaki (port scan, virus broadcast).

Vendor antivirus biasanya memberikan trial satu bulan. Namun, untuk keperluan khusus Anda bisa meminta trial lebih lama, berikut mendapatkan kemampuan Remote Administrator agar dapat memahami betul kemudahan penggunaannya di perusahaan. Bicara teknologi adalah bicara implementasi real time, jadi pastikan Anda memanfaatkan masa trial untuk mempelajari antivirus yang akan Anda beli.

Hal yang juga dipertimbangkan adalah data dari pihak ketiga, khususnya lembaga pengujian antivirus kelas dunia. AV-Comparatives, lab independen yang bermarkas di Autria, dan Virus Bulletin di Inggris adalah dua lembaga yang menjadi acuan kinerja antivirus. Pastikan Anda mendapatkan informasi hasil terkini dari tes yang diadakan oleh kedua lembaga tersebut saat Anda mengundang vendor antivirus untuk presentasi dan demo. Data yang valid untuk saat ini adalah data akhir tahun 2008 atau awal 2009.

***

Buatlah keputusan membeli antivirus hanya setelah Anda mempelajari data, melakukan trial, dan yakin dengan teknologi proteksinya. Mudah-mudahan dengan antivirus yang tepat, hidup Anda menjadi lebih nyaman.


TIPS: Agar Terhindar dari Ancaman
1. Hindari kontak dengan Wi-Fi yang tidak diketahui jaminan keamanannya.
2. Gunakan antivirus dengan RealTime scanning.
3. Gunakan antivirus dengan Threatsense Technology – Advanced Heuristic agar dapat
mendeteksi varian dan ancaman baru.
4. Aktifkan automatic update pada OS Anda agar selalu di-update.
5. Jangan menggunakan user dengan kemampuan administrator untuk penggunaan komputer
sehari-hari.
6. Bila memungkinkan, matikan autorun pada CD/USB
7. Gunakan antivirus dengan kemampuan Advanced Firewall untuk memblokir sebaran/broadcast
dari atau ke komputer Anda

TIPS: Cara Me-remove Conficker
1. Putuskan hubungan komputer dengan jaringan (LAN/MODEM)
2. Gunakan komputer yang belum terjangkit untuk mengunduh Conficker Remover Tool di
http://download.eset.com/special/EConfickerRemover.exe
3. Gunakan komputer yang belum terjangkit untuk mengunduh Patch Microsoft OS:
http://www.microsoft.com/technet/security/Bulletin/MS08-067.mspx
http://www.microsoft.com/technet/security/bulletin/ms08-068.mspx
http://www.microsoft.com/technet/security/bulletin/ms09-001.mspx
4. Patch komputer yang terjangkit dan jalankan Conficker Remover Tool dengan administrator User
5. Instal antivirus dengan kemampuan Threatsense Technology - Advanced Heuristic pada komputer tersebut agar dapat mengetahui bilamana ada varian Conficker, lalu update segera.
6. Scan komputer secara keseluruhan.
7. Untuk mengetahui sumber dari Conficker atau ancaman lain yang sifatnya menyebar pada sebuah jaringan, gunakan antivirus dengan kemampuan Advanced Firewall seperti ESET Smart Security. Dengan ini, komputer yang menjadi sumber penyebaran dapat diidentifikasi melalui Log yang ada.
Beberapa ciri yang didapat melalui log tersebut untuk identifikasi sumber dari broadcast ancaman adalah:
– Sebuah IP (komputer) melakukan scanning port ke IP/Komputer tertentu, kemudian ke IP yang lain berpindah-pindah dengan cepat.
– Sebuah IP melakukan scanning network dengan nomor port tujuan yang sama.
– Sebuah IP melakukan scanning network dengan port asal yang sama, namun port tujuan berbeda.
– Sebuah IP mencoba melakukan koneksi ke IP/Domain tertentu dengan menggunakan port yang tidak umum.

sumber: PCplus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com