Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unesco-SIKIP Susun Strategi Pembelajaran Mobil Pintar

Kompas.com - 06/08/2009, 19:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Indonesia untuk Unesco bekerjasama dengan Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIP), Kamis (6/8) di Depdiknas, Jakarta, menggelar lokakarya untuk menyusun strategi pengembangan bahan ajar dan media pembelajaran Mobil Pintar untuk daerah tertinggal, daerah pascakonflik, dan daerah rawan bencana.

Ketua Harian Komisi Nasinal Indonesia untuk Unesco Prof Dr Arief Rachman mengatakan, keberadaan program edukasi ini sangat pentin g mengingat bahwa daerah tertinggal, pascakonflik dan rawan bencana memerlukan strategi penanganan edukasi yang berbeda.

Materi untuk anak-anak di daerah tersebut memberikan pengenalan materi yang berbasis untuk meningkatkan kemandirian masyarakat, yaitu pendidikan kecakapan hidup dan pengembangan kesiapan untuk kerj a serta pengembangan program 3R (reuse, reduce, recycling).

"Pada daerah pascakonflik lebih ditekankan pada penguatan pendidikan kewarganegaraan dalam membentuk jatidiri dan karakter bangsa untuk membangun perekatan social melalui pendidikan untuk perdamaian dan toleransi," katanya.

Okke Hatta Rajasa dari SIKIB mengatakan, program Indonesia Pintar diharapkan dapat membentuk manusia Indonesia dengan tingkat intelektual, mental, emosional, dan spiritual guna membangun bangsa yang sejahtera dan bermartabat. Implementasi Indonesia Pintar diwujudkan melalui program Mobil Pintar, Motor Pintar, Kapal Pintar, dan Rumah Pintar.

"Tujuan dari pengembangan program Mobil Pintar pada daerah tertinggal adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi berdasarkan prinsip keadilan, memelihara lingkungan, meningkatkan partisipasi masyarakat, jejaring masyarakat sosial ekonomi dan pengembangan ICT," katanya.

Pengembangan program mobil pintar pada daerah rawan bencana bertujuan untuk memberikan pemahaman dan kepedulian terhadap lingkungan dan bahaya yang ditimbulkan karena perubahan iklim dan pemanasan global. Pendekatan yang dilakukan pada kawasan rawan benca na ini adalan pendidikan siaga bencana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com