Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Industri Animasi Lokal

Semangat Berkarya dari Ruang Pengap

Kompas.com - 22/12/2010, 09:33 WIB

"Maka, tidak heran jika kualitas film animasi lokal masih kerap dibanding-bandingkan dengan produk asing," tutur Andriansyah.

Meski demikian, permintaan dari stasiun televisi untuk membuat film yang lebih bagus justru membuat ia bersemangat. Bahkan, rasa nasionalismenya tumbuh dari membuat film animasi lokal. Pola hidup, budaya, dan bahasa animasi lokal akan lebih dekat dengan penonton, terutama anak-anak.

"Saya keburu kecemplung. Demi mengembangkan dunia animasi Indonesia, saya sudah habis uang dan waktu," paparnya.

Sementara Andri mencontohkan animasi tiga dimensi berseri berjudul Tumaritis buatan tim Acintyarupa Karya Nagaya. Cerita tentang kehidupan Cepot, Semar, Gareng, dan Dawala itu kini telah dibuat dalam enam film demonstrasi pendek dengan total durasi 24 menit per episode. Tumaritis diklaim memiliki keunggulan dalam kualitas gerak, cerita, dan karakter yang kuat serta menjual.

"Rata-rata pembuatan film episode dengan kualitas yang dinamis biasanya membutuhkan biaya Rp 40 juta hingga Rp 50 juta per episode," katanya.

Sementara film-film animasi asing terus menggempur. Upin dan Ipin dari Malaysia, misalnya, begitu digemari anak-anak Indonesia. Belum lagi Dora The Explorer, Spongebob Squarepants, dan The Penguins of Madagascar dari Amerika Serikat. Andriansyah mencontohkan, animasi Malaysia lebih maju karena pemerintahnya mendukung dengan menyalurkan dana untuk industri itu.

"Kalau dipikir-pikir, sebenarnya kualitas animasi Indonesia tidak kalah. Hanya, industri animasi sulit berkembang karena pasarnya tidak tersedia," katanya.

Animator asal Bandung, Ivandra Witnando (32), mengatakan, keunggulan animator Indonesia terlihat saat jasa mereka digunakan di Malaysia. Gaji animator pemula Indonesia di Malaysia sekitar 12 juta per bulan.

"Mereka tidak segan membayar mahal karena mengetahui tenaga animator Indonesia bisa mendukung pengembangan animasi. Kualitas animasi yang baik memberikan nilai ekonomi bagi swasta. Negara juga diuntungkan saat animasi itu laku di pasaran," kata Ivan.

Andriansyah tetap membuat film meski tidak ada stasiun televisi yang mengorder. Jika sudah rampung, film baru ditawarkan ke stasiun-stasiun televisi. Film yang belum ditayangkan disimpan dulu.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

    Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

    Internet
    Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

    Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

    Internet
    Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

    Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

    Hardware
    Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

    Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

    Software
    Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

    Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

    Software
    Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

    Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

    Gadget
    Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

    Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

    e-Business
    Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

    Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

    Software
    Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

    Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

    Internet
    Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

    Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

    e-Business
    Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

    Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

    e-Business
    Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

    Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

    Game
    Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

    Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

    e-Business
    Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

    Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

    Software
    Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

    Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

    e-Business
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com