"Kita kerap menganggap remeh karya bangsa sendiri. Karena itu, film animasi Indonesia belum menjadi tuan rumah di negeri sendiri," katanya.
Andriansyah hanya berharap animasi lokal lebih sering ditayangkan agar masyarakat sadar terhadap film buatan dalam negeri. Dampak lain, industri juga berkembang dengan penjualan cendera mata tokoh-tokoh animasi. Cendera mata itu seperti mug, kaus, mainan anak-anak, dan poster.
Pengamat multimedia dan komunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Suhono Supangkat, mengatakan, potensi animasi di Indonesia masih membutuhkan banyak perhatian. Saat ini arus animasi Indonesia masih berjalan secara sporadis dan berjalan masing-masing. Langkah sinergis antara pemerintah sebagai pemegang kebijakan, swasta sebagai pemegang modal, dan animator sebagai senimannya belum tertata dengan baik.
"Dibutuhkan niat dan semangat kebersamaan semua pihak untuk membangun animasi yang tidak hanya mampu menghasilkan nilai ekonomi, tetapi juga menampung kreasi kreatif masyarakat," kata Suhono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.