"Apalagi Indonesia adalah salah satu negara di mana pertumbuhan koneksi internet disokong penuh oleh pertumbuhan sambungan seluler," kata Mats Otterstedt, Presiden Direktur Ericsson Indonesia. Ini terungkap dalam acara demo teknologi LTE di Jakarta, pekan lalu, di mana Ericsson memperkenalkan dua teknologi LTE, baik yang berbasis frequency division duplex (FDD) maupun time division duplex (TDD).
Dalam demo di Jakarta pekan lalu, perangkat LTE bisa mencapai kecepatan 100 Mbps untuk downlink dan uplink sekitar 20 Mbps. Saat diaplikasikan untuk akses video streaming berkualitas high definiton (HD) mencatat kecepatan downlink 25 Mbps.
Sebuah harapan kembali muncul, dengan LTE, misalnya, penyelenggaraan siaran langsung televisi dipermudah. Selain mampu meneruskan sinyal dari lapangan, LTE juga memiliki latency (jeda karena perangkat keras) yang sangat kecil. Selama ini komunikasi pembawa acara di studio dengan reporter di lapangan terpotong sangat lama, latency tinggi ini karena komunikasi harus melalui satelit.
Namun, migrasi LTE sangat bergantung pada kebijakan regulator dalam mengalokasikan frekuensi. Untuk kondisi di Indonesia selain melalui upaya refarming pada frekuensi yang ada, juga mungkin pada frekuensi yang berdekatan dengan spektrum pada teknologi WiMAX, yaitu pita 2,3 GHz (berkisar 2360-2390 MHz). Selain itu, masih ada kemungkinan pada pita 700 MHz yang sekarang masih ditempati siaran televisi analog. Jika TV sudah beralih ke digital tujuh tahun mendatang, penggunaan pita 700 MHz akan lebih efisien dan sisanya bisa digunakan untuk LTE.
Sementara itu, pertumbuhan jaringan LTE di dunia diperhitungkan akan didominasi kawasan Asia Pasifik, dalam lima tahun ke depan di kawasan ini akan ada sekitar 43 persen dari koneksi LTE global, di mana China yang selama ini tertinggal dalam teknologi 3G akan menguasai separuh koneksi LTE Asia Pasifik, lainnya seperti Indonesia, Jepang, dan Korea Selatan.
Migrasi ke jaringan LTE diawali operator-operator di Eropa Barat dan Amerika Utara sejak tahun lalu, di mana tahun ini mencapai 70 persen. Jaringan LTE ini di antaranya telah digelar operator seperti TeliaSonera (Eropa) dan Verizon Wireless (Amerika Serikat).
Pihak Ericsson menangani kontrak komersial LTE dengan operator AT&T, MetroPCS, dan Verizon di Amerika Serikat, selain TeliaSonera di Norwegia dan Swedia, serta DoCoMo di Jepang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.