Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Magelang-Yogyakarta Putus Lagi

Kompas.com - 10/01/2011, 04:01 WIB

Magelang, Kompas -  Banjir lahar dingin Merapi kembali terjadi, Minggu (9/1) petang, dan menyebabkan jalan Magelang-Yogyakarta lagi-lagi terputus. Penutupan jalan dilakukan mulai pukul 18.30 WIB di kawasan Pabelan dan Desa Jumoyo, Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Derasnya aliran lahar dingin di Sungai Pabelan menggetarkan jembatan tersebut sehingga arus lalu lintas di lokasi ini ditutup sementara. Pukul 20.10 arus lalu lintas baru dibuka, tapi hanya satu jalur.

Penutupan jalan juga terjadi di Desa Jumoyo, tepatnya di Jembatan Gempol, akibat aliran lahar dingin di Sungai Putih meluap hingga ke jalan setinggi lutut orang dewasa. Hingga berita ini diturunkan, pukul 21.30, ruas jalan di Jumoyo masih ditutup.

”Saya harus memutar melalui Ngluwar, terus ke Sirahan di Kecamatan Salam (Magelang) untuk sampai ke Muntilan (Magelang),” kata Yanto (35), warga Muntilan yang pulang dari tempat kerjanya di Sleman, DI Yogyakarta.

Permukiman warga pun tak luput dari bencana kali ini. Dua rumah di Dusun Pumpung Sidoarjo, Desa Tamanagung, Kecamatan Muntilan, yang berada di pinggir Sungai Pabelan hanyut diterjang lahar dingin. Lima rumah lainnya di lokasi serupa terendam material vulkanik setinggi lebih kurang satu meter. Sementara, sawah-hingga radius 200 meter di kanan-kiri sungai-tertimbun lahar dingin.

Warga Dusun Gempol, Desa Jumoyo, panik menyaksikan aliran lahar dingin yang sangat besar tersebut. Ini, tentunya terkait dengan musibah 3 Januari lalu. Saat itu banjir lahar dingin di Gempol menyebabkan 8 rumah warga hilang terendam pasir dan 18 rumah lainnya terendam pasir setinggi dua meter.

Banjir lahar dingin Merapi sudah beberapa kali menyebabkan ruas jalan Magelang-DI Yogyakarta terputus. Tanggal 8 Desember, misalnya, jalan Magelang-Yogyakarta ditutup sekitar dua jam. Tanggal 26 Desember 2010, Magelang-Yogyakarta terputus sekitar satu jam, sedangkan tanggal 3-4 Januari kedua daerah itu terputus selama 17 jam.

Waspada

Sebelum kejadian, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Surono, di Bandung, Jawa Barat, mengatakan, material vulkanik Merapi di Kali Gendol diperkirakan belum seluruhnya menjadi lahar. Kali Gendol diperkirakan menyimpan 30-40 persen lontaran material vulkanik Merapi.

”Semua pihak, terutama yang berada di Kali Gendol, harus berhati-hati karena banjir lahar dengan intensitas yang besar kemungkinan belum terjadi. Kami belum bisa memperkirakan secara pasti berapa banyak material vulkanik yang sudah berubah menjadi lahar,” papar Surono.

Pascaletusan terakhir, Merapi diperkirakan melontarkan 150 juta meter kubik material vulkanik. (PRA/EGI/GAL/CHE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com