Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
HARI METEOROLOGI SEDUNIA

Informasi Iklim Panduan Hidup Masyarakat

Kompas.com - 25/03/2011, 04:34 WIB

Yuni Ikawati

Curah hujan, kecepatan dan arah angin tergolong informasi cuaca dan iklim yang tradisional. Data tersebut perlu diolah lebih lanjut untuk kemanfaatan yang lebih luas di berbagai sektor kehidupan masyarakat saat ini.

Jenis informasi iklim di Indonesia masih primitif dan terbatas untuk pertanian serta transportasi. Informasi ini perlu perbaikan dan pengembangan untuk memenuhi kebutuhan tiap sektor, demikian dikatakan Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Edvin Aldrian.

Ia memberi contoh, dengan memadukan data cuaca dan data perkembangan penyakit tertentu dapat diketahui kecenderungan atau pola penyebarannya. Penyakit parasit yang ditularkan oleh nyamuk, seperti demam berdarah dan malaria, akan dapat berjangkit pada masa peralihan musim.

Sektor kesehatan di Indonesia tergolong yang belum memanfaatkan data iklim. Hal ini, menurut Edvin, perlu mendapat perhatian karena perubahan iklim berdampak langsung pada kondisi kesehatan dan kefatalan pada manusia.

Dalam sambutan pada Hari Meteorologi Sedunia, Rabu (23/3) di Jakarta, Kepala BMKG Sri Woro B Harijono menyinggung masalah itu. Perubahan iklim berdampak pada meningkatnya bencana.

Ia menyatakan, pantauan cuaca dunia menunjukkan, suhu yang tercatat dalam waktu 10 tahun terakhir meningkat hampir 0,5 derajat dibandingkan rata-rata suhu tahun 1961-1990. Kondisi ini telah menyebabkan munculnya fenomena cuaca dan iklim ekstrem di seluruh dunia yang mengakibatkan bencana.

Kecenderungan ini sejalan dengan fakta yang dipublikasikan oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) dalam Forth Assessment Report (AR4). Gelombang panas di Rusia, misalnya, telah menewaskan 374.000 orang tahun lalu. Korban yang tewas akibat gelombang panas pada musim panas tahun yang sama mencapai 56.000 orang.

Sebaliknya, musim dingin yang ekstrem melanda beberapa negara Eropa. Bencana lain, seperti banjir, tanah longsor, dan kekeringan, dialami beberapa negara di Afrika, Amerika Latin, China, dan Pakistan.

Iklim untuk kita

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com