Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Teror Bom

Belajar Lewat Buku, Pepi Mahir Rakit Bom

Kompas.com - 25/04/2011, 12:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar mengatakan, Pepi Fernando, yang diduga sebagai otak teror bom buku dan rencana peledakan bom di Serpong, Tangerang, ternyata mahir membuat bom. Hal itu diketahui setelah tim kepolisian melakukan penyidikan sementara terhadap jenis bom yang dirakit oleh Pepi dan jaringannya. Pepi sendiri belajar merakit bom melalui buku.

"Pepi termasuk mahir merakit bom. Sekarang bom-bom tersebut sudah diamankan di Puslabfor," ujar Komisaris Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Senin (25/4/2011).

Menurut Boy, saat ini belum ditemukan indikasi Pepi juga belajar merakit bom sampai ke Filipina Selatan, yang selama ini disebut-sebut merupakan tempat belajar merakit bom bagi jaringan teroris. "Belum ditemukan data dia pernah ke luar negeri. Mereka, kan, ditangkap juga di Aceh. Mereka sepertinya ada kegiatan lain di Aceh. Itu yang sedang kami cari tahu dalam rangka apa mereka ke sana," tambah Boy.

Pepi dan jaringannya sendiri dinyatakan sebagai kelompok baru di jaringan terorisme. Beberapa bom yang ditemukan merupakan hasil rakitan Pepi adalah bom kaleng dan bom berbentuk roket. Beberapa di antaranya masih aktif. Polisi menduga jaringan ini membeli bahan-bahan rakitan bom di beberapa orang tertentu dan diduga di beberapa pasar gelap di wilayah sekitar Jakarta.

Polisi menangkap Pepi pada Kamis (21/4/2011) lalu di Aceh. Dari keterangannya, polisi mendapatkan informasi adanya paket bom yang dipasang di gorong-gorong yang tak jauh dari Gereja Christ Catedral, Serpong, Tangerang. Di gorong-gorong tersebut juga terdapat jalur pipa gas Perusahaan Gas Negara (PGN). Setelah melakukan penyisiran sejak pagi, polisi akhirnya berhasil menjinakkan bom yang diketahui memiliki berat lebih dari 100 kilogram tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com