Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Nazar di Singapura

Soal Tim Penjemputan Nazar, Demokrat Tak Kompak

Kompas.com - 01/06/2011, 17:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustopa mengatakan, tak ada istilah tim penjemput Nazaruddin untuk membawa mantan Bendahara Umum Demokrat yang saat ini berada di Singapura. Ia meluruskan pemberitaan yang berkembang di media. Menurut dia, kader Demokrat hanya didorong untuk berkomunikasi dengan Nazaruddin dan memintanya pulang.

"Partai Demokrat itu tidak ada yang nama istilahnya tim penjemputan. Itu tidak ada sama sekali. Yang kita dorong adalah semua kader Demokrat yang bisa berkomunikasi dengannya (Nazaruddin) untuk bisa mendorong agar suatu ketika kalau KPK memanggil Pak Nazar, Beliau bisa memenuhi panggilan KPK," ujar Saan di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (1/6/2011).

Saan mengatakan, hal tersebut dapat dilakukan secara sukarela oleh para kader Demokrat. Menurut Saan, penting untuk menunjukkan Demokrat memiliki semangat untuk membantu KPK. Meski demikian, ia tetap berharap Nazaruddin segera kembali.

Pernyataan Saan ini berbeda dengan yang dilontarkan Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat, Ulil Abshar Abdalla. Ulil mengatakan, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum telah membentuk tim yang bertugas menjemput mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin dari Singapura. Menurut dia, Partai Demokrat bertanggung jawab secara moral dan etika untuk membantu proses penegak hukum terhadap Muhammad Nazaruddin.

"Dua orang ditugaskan untuk menjemput Nazaruddin pulang ke Indonesia," ujar Ulil di Jakarta, Senin lalu.

Namun, Ulil belum tahu kapan tim penjemput itu akan berangkat ke Singapura. Sejak 23 Mei lalu, Nazaruddin bertolak ke Singapura dengan alasan melakukan pengobatan. Saat diwawancara Metro TV, Senin lalu, ia mengatakan akan segera kembali ke Tanah Air. Namun, tak disebutkan kapan waktu kepulangannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com