Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
CEO PT Inti Irfan Setiaputra:

PT Inti Targetkan Rakit 500.000 Ponsel IMO Per Bulan

Kompas.com - 24/06/2011, 08:57 WIB

Namun, ke depan, saya sedang berpikir untuk melokasasi komponen agar dapat menghemat devisa. Saya lihat keypad, screen, baterai sudah ada yang bikin di sini. Dengan langkah ini, mudah-mudahan ke depan margin akan naik.

Apa target PT Inti ke depan terkait kerja sama dengan IMO? Saat ini PT Inti memiliki 75 pekerja lulusan SMK, yang merakit 5.000 handset setiap minggu. Pada awal kerja mereka ini dimasukkan ke dalam camp dan dididik tentara. Ternyata tenaga kerja Indonesia produktif juga. Mereka bisa merakit 100 handset setiap jam, atau 20.000 handset per bulan. Angka ini sudah mendekati angka produksi pabrik di China. Artinya, produktivitas tenaga kerja Indonesia tidak seperti diomong orang. Tenaga kerja Indonesia tetap punya daya saing tinggi.

Kami menargetkan ke depan jumlah tenaga kerja yang merakit IMO bisa sampai 500 orang dengan jumlah produksi rakitan mencapai 500.000 handset per bulan. Namun, target paling dekat adalah memproduksi 50.000 handset rakitan setiap bulan. Pasar kami saat ini di Jawa dan Sumatera, dan akan meluas ke seluruh Indonesia.

Apa saja kelebihan ponsel IMO yang dirakit PT Inti ini? Ponsel ini dijual dengan harga antara Rp 220.000 dan Rp 440.000. Meskipun harganya relatif murah, ponsel ini punya banyak aplikasi, seperti  kamus gaul, Alquran, bisa nonton televisi, dan terhubung dengan jejaring sosial, seperti Facebook dan Twitter.

Ponsel IMO juga punya radio, kamera 2 megapiksel, dan bisa menjadi remote untuk presentasi. Untuk smartphone di bawah 100 dollar AS, spesifikasi IMO lumayan.

Setelah merakit ponsel IMO, apa yang Anda rencanakan? Kerja sama dengan IMO juga enak. Ke depan, saya pikir PT Inti bisa merakit ponsel lain dengan brand lain sesuai pesanan mereka. Kami juga berpikir mulai masuk ke konten dengan membuat berbagai aplikasi yang pas. (Robert Adhi Ksp)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com