Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Ratusan Pengaduan Pencurian Pulsa

Kompas.com - 03/10/2011, 05:13 WIB

Lapor Menkominfo

Keluhan semacam itu mengisi lembar-lembar pengaduan yang dibuat Lisuma Jakarta. Tercatat nomor telepon seluler, alamat, dan keluhan yang dialami pelanggan.

Sebagian besar pelanggan mengeluhkan masuknya SMS berisi layanan konten, hadiah, bonus, kuis, atau nada sambung pribadi. Seperti dialami Lukman, pulsanya tersedot karena membayar nada sambung pribadi yang tidak pernah dia daftarkan.

”Saya tidak mendaftar, tiba-tiba, katanya, dapat nada sambung pribadi. Pulsa saya hilang Rp 9.000 setiap bulan,” ujarnya.

Semua pengaduan yang masuk di posko tersebut akan dikumpulkan lalu dilaporkan ke Kementerian Komunikasi dan Informatika. Pada Jumat pekan lalu, Lisuma Jakarta juga menggelar unjuk rasa di depan Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika guna mendesak pemerintah melindungi masyarakat dari pencurian pulsa telepon seluler.

”Sebenarnya ada semacam pusat pelaporan di Kementerian Kominfo, tetapi mungkin kurang sosialisasi sehingga tidak banyak masyarakat yang tahu sehingga banyak yang diam saja,” kata Akbar.

Data dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyebutkan, pengaduan masalah telekomunikasi menempati peringkat pertama dari total pengaduan yang masuk ke YLKI, yaitu 28 dari 156 kasus. Tahun 2010, ada sekitar 180 juta nomor telepon seluler aktif di Indonesia, sedangkan tahun 2011 ada lebih dari 200 juta nomor telepon seluler yang aktif.

Tak berhenti pada pelaporan di Kementerian Kominfo, Lisuma juga berencana mengadukan pencurian pulsa telepon seluler itu kepada polisi.

”Uang yang dihasilkan sangat besar, bisa mencapai Rp 300 juta,” ujar Akbar. (fro)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com