Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dampak Kecelakaan Pesawat

Penerbangan Perintis di Kalteng Tak Terpengaruh

Kompas.com - 07/10/2011, 22:23 WIB
Dwi Bayu Radius

Penulis

PALANGKARAYA, KOMPAS.com — Kecelakaan pesawat CASA 212-200 yang terjadi di Sumatera Utara pada akhir September 2011 belum memengaruhi penerbangan perintis di Kalimantan Tengah. Topografi di Kalteng relatif lebih datar sehingga dianggap lebih aman untuk dilalui pesawat terbang.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kalteng M Hatta di Palangkaraya, Kalteng, Jumat (7/10/2011), belum ada rencana pengurangan rute pesawat perintis di Kalteng.

"Belum ada dampaknya sejauh ini. Kami baru akan mengadakan pembahasan dengan pihak-pihak yang terkait," ujarnya.

Pertemuan dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemhub) dan para pengelola bandara di Indonesia itu akan diadakan di Jakarta pada pertengahan Oktober 2011. Sebelumnya, pihak Kemhub mengungkapkan kemungkinan pengurangan rute penerbangan perintis di Indonesia.

Namun, peluang itu diprediksi kecil terjadi di Kalteng. Menurut Hatta, ada kemungkinan pengurangan tersebut diterapkan untuk rute-rute dengan medan yang sulit ditempuh. "Di Kalteng hampir tak ada gunung. Kalau di provinsi lain mungkin banyak gunung, cuaca sering buruk, dan berangin kencang," katanya.

Daerah-daerah yang membutuhkan kewaspadaan tinggi untuk dilalui pesawat, antara lain, Papua, Yogyakarta, dan Sumatera Utara. Memang ada bandara-bandara tingkat kesulitan lebih tinggi untuk dicapai. "Kalau di Kalteng, kondisi topografinya lebih datar," kata Hatta.

Daerah-daerah tujuan pesawat perintis di Kalteng adalah Pangkalan Bun, Muara Teweh, Puruk Cahu, Gunung Mas, Kuala Kurun, Tumbang Samba, dan Seruyan. Penerbangan perintis di Kalteng dilayani Avia Star dan Susi Air dengan rute antarkabupaten yang menggunakan pesawat kecil.

Karena itu, Hatta mengatakan, jumlah penumpang pesawat perintis termasuk kecil, sebanyak 12 orang hingga maksimal 20 orang. Kalau frekuensi penerbangan dari Palangkaraya ke Muara Teweh dan Puruk Cahu, misalnya, dua kali seminggu. Lalu, ke Seruyan dan Tumbang Samba sekali seminggu.

Menurut Kepala Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya Norman Dani, penerbangan perintis dari Palangkaraya menuju sejumlah daerah di Kalteng masih berjalan. Masih berlangsung, misalnya, ke Kuala Kurun dan Pangkalan Bun. Rata-rata, jumlah penerbangan pesawat perintis sebanyak dua kali per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com