Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KECELAKAAN PESAWAT

Tragedi Burangrang Berulang

Kompas.com - 24/11/2011, 03:21 WIB

Pesawat pencari dari NFI, Badan SAR Nasional, dan TNI AU juga menghadapi kendala serupa pada pencarian Cessna 172-PK NIP kali ini. Pada pencarian hari keempat, Minggu (20/11), seluruh pesawat pencari bahkan tidak bisa beroperasi karena cuaca buruk. Pencarian di darat pun terhalang tebalnya kabut dan kondisi hutan yang gelap meski siang hari. Pemantauan dengan menggunakan teropong juga tidak maksimal.

Lokasi dugaan jatuhnya Cessna 172-PK NIP berada di lembah sedalam lebih-kurang 500 meter, dengan tebing berkemiringan lebih dari 85 derajat. Menurut Koordinator Misi SAR Basarnas Roki Asikin, selain cuaca, kontur lahan dengan kemiringan 80-100 derajat yang licin dan keterbatasan alat menghambat pencarian.

Dengan berjalan kaki, butuh waktu sedikitnya enam jam dari Pos Gunung Bhakti di Desa Cihanjawar, Kecamatan Bojong, menuju koordinat yang diduga menjadi lokasi jatuhnya pesawat. Ditambah kabut tebal dan hujan deras, perjalanan menguras tenaga dan butuh waktu lama. Keluarga Agung Febrian merasakan betul kondisi alam di jalur-jalur pencarian. Yudi Fepiadi (48), paman Agung Febrian, menyebutkan, selain butuh fisik yang prima, beberapa jalur menuju Burangrang membutuhkan keahlian dan peralatan khusus, seperti panjat-turun tebing karena kemiringan ekstrem.

Yopi Hariadi, Asisten Operasi Basarnas, menambahkan, posisi Cessna 172-PK NIP tidak terdeteksi oleh satelit dan stasiun bumi di Bandara Soekarno-Hatta karena sinyal ELT pesawat itu menggunakan frekuensi 121,5. Padahal, setelah tahun 2009, ELT pesawat menggunakan frekuensi 406. Faktor itu menyulitkan pencarian.

Yopi mencontohkan, pesawat CASA 212-200 milik PT Nusantara Buana Air yang jatuh di hutan Taman Nasional Gunung Leuser di Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, 29 September 2011, terdeteksi posisinya karena sinyalnya tertangkap satelit. Pesawat itu bisa segera diketahui posisinya meski proses evakuasinya membutuhkan waktu berhari-hari karena faktor lokasi.

Tim NFI, TNI, Wanadri, Pramuka, keluarga, dan para relawan hingga Selasa belum menemukan pesawat dan mengevakuasi para korbannya. Maman, Jajang, dan warga setempat lain seperti mengulang cerita. Kisah tragis yang selalu berulang di Burangrang. Basarnas pun sejak Selasa sore memutuskan menghentikan pencarian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Axiata-Sinar Mas Sepakati Merger XL dan Smartfren, Lahir Entitas Baru MergeCo

Axiata-Sinar Mas Sepakati Merger XL dan Smartfren, Lahir Entitas Baru MergeCo

e-Business
Tanda-tanda Oppo Reno 12 Pro Segera Masuk Indonesia

Tanda-tanda Oppo Reno 12 Pro Segera Masuk Indonesia

Gadget
Cara Bikin Stiker Langsung di Instagram Stories, Cepat dan Otomatis

Cara Bikin Stiker Langsung di Instagram Stories, Cepat dan Otomatis

Software
Berkat AI, Cari Foto di Google Photos Jadi Gampang

Berkat AI, Cari Foto di Google Photos Jadi Gampang

Software
Starlink Terpapar Gelombang Geomagnetik Luar Biasa Selama Badai Matahari

Starlink Terpapar Gelombang Geomagnetik Luar Biasa Selama Badai Matahari

e-Business
2 Cara Cek Kelayakan Bus Secara Online, Penting buat Memastikan Keselamatan

2 Cara Cek Kelayakan Bus Secara Online, Penting buat Memastikan Keselamatan

e-Business
'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Pekan Kedua Dimulai Hari Ini, Tim Indonesia di Tiga Besar

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Pekan Kedua Dimulai Hari Ini, Tim Indonesia di Tiga Besar

Game
Tampilan WhatsApp di iOS Berubah, Begini Bedanya dengan yang Lama

Tampilan WhatsApp di iOS Berubah, Begini Bedanya dengan yang Lama

Software
Google Rilis AI Gemini 1.5 Pro, Bisa Analisis Lebih Banyak Data dan Input

Google Rilis AI Gemini 1.5 Pro, Bisa Analisis Lebih Banyak Data dan Input

Software
Menjajal Sennheiser Momentum True Wireless 4, TWS Premium Rp 5 Juta

Menjajal Sennheiser Momentum True Wireless 4, TWS Premium Rp 5 Juta

Gadget
Peringatan tentang AI yang Pintar Menipu dan Bahayanya bagi Manusia

Peringatan tentang AI yang Pintar Menipu dan Bahayanya bagi Manusia

Internet
Perbandingan Spesifikasi iPad Pro 2024 dan iPad Air 2024

Perbandingan Spesifikasi iPad Pro 2024 dan iPad Air 2024

Gadget
Meta Tutup Facebook Workplace, Jejaring Sosial Khusus Perkantoran

Meta Tutup Facebook Workplace, Jejaring Sosial Khusus Perkantoran

e-Business
5 Pro Player Wanita Asal Indonesia Jadi Pemain Utama Tim Mobile Legends di Perancis

5 Pro Player Wanita Asal Indonesia Jadi Pemain Utama Tim Mobile Legends di Perancis

Game
Pendiri Facebook Rayakan Ultah Ke-40, Nostalgia dan Pamer Foto Tempat Bersejarah di Hidupnya

Pendiri Facebook Rayakan Ultah Ke-40, Nostalgia dan Pamer Foto Tempat Bersejarah di Hidupnya

Internet
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com