Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peretas Filipina Sedot Uang untuk Biayai Teroris

Kompas.com - 27/11/2011, 16:32 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Empat orang peretas ditangkap di Manila, Filipina, pekan lalu karena diduga telah menyedot uang milik pelanggan perusahaan telekomunikasi di Amerika Serikat. Uang itu diduga dialihkan untuk membantu pembiayaan kelompok teroris di Asia.

Phlipines Criminal Investigation and Detection Group di Manila menyebutkan, tiga pria dan satu wanita diduga menyusup ke akun pelanggan AT & T di AS. Mereka diduga bekerja untuk kelompok Jamaah Islamiyah (JI), kelompok teroris yang terkait dengan Al Qaeda dan bertanggung jawab atas pengeboman di Bali pada 2002 yang menewaskan 202 orang. Kelompok JI juga bertanggung jawab atas beberapa serangan teroris lainnya di Asia Tenggara, terutama di Indonesia.

Untuk membuktikan tuduhan ini, Biro Investigasi Federal (FBI) di AS bekerja sama dengan kepolisian Filipina untuk melacak jaringan telepon dan rekening bank milik hacker dengan kelompok teroris tersebut. FBI telah menemukan jejak transaksi peretas Manila untuk pendanaan kegiatan teroris di Arab Saudi, yang dimulai sejak 1999.

Peretas merusak sistem operasi jaringan telekomunikasi milik AT & T dan menyebabkan rekening telepon membengkak. Pembengkakan biaya itu dialihkan ke rekening kelompok JI untuk pembiayaan kegiatan teroris.

Selama penyelidikan, AT & T menyatakan akan menerima aduan pelanggan dan akan mengganti seluruh kerugian yang diakibatkan oleh peretas. Perusahaan ini enggan menyebutkan jumlah kerugian. Kepolisian Filipina menyebut angka kerugian 2 juta dollar AS. Hingga berita ini diturunkan, FBI masih terus melakukan penyelidikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com