Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
JAJAK PENDAPAT KOMPAS

Pers Belum Bisa Memberikan Solusi

Kompas.com - 13/02/2012, 01:56 WIB

Aspek komersial

Penetrasi pasar dalam industri media ditunjukkan oleh terus meningkatnya angka belanja iklan di media massa. Survei Nielsen Media Indonesia terhadap 103 koran, 165 majalah dan tabloid, serta 24 stasiun TV nasional ataupun lokal menunjukkan, belanja iklan untuk semua media massa pada 2009 mencapai Rp 48,5 triliun. Jumlah ini meningkat 16 persen dibandingkan dengan tahun 2008. Angka ini memperlihatkan gerak pengoperasian media sangat ditentukan oleh pendapatan dari iklan. Akibatnya, sering kali aspek ideologis terkalahkan oleh aspek komersial.

Fenomena ini memberikan gambaran kepada publik tentang realitas pers Indonesia sebagai institusi yang bebas dan mandiri sekaligus berorientasi pada kepentingan ekonomi. Inilah pencitraan publik terhadap pers Indonesia saat ini. Setidaknya, pencitraan ini dilihat publik dari aspek isi atau kecenderungan pemberitaan media dan fenomena kepemilikan media massa yang berkembang akhir-akhir ini.

Dari hasil jajak pendapat, publik menengarai kebanyakan media massa di Indonesia saat ini mulai mengurangi fungsi edukasi dalam pemberitaannya. Hal ini terlihat jelas dalam materi yang dipublikasikan. Menurut responden, media saat ini cenderung memberikan porsi yang lebih besar kepada materi yang bersifat komersial ketimbang pendidikan. Kecenderungan media memihak pada kepentingan bisnisnya ini sudah diendus publik sejak lama.

Dari jajak pendapat tahun 2010 dan 2011, responden selalu berpandangan sama bahwa media tidak sepenuhnya berpihak pada kepentingan masyarakat. Pada jajak pendapat kali ini, lebih dari separuh bagian (53,6 persen) responden menyatakan media lebih condong membela kepentingan bisnisnya daripada kepentingan masyarakat.

Penonjolan aspek komersial ini merupakan konsekuensi dari mekanisme pasar yang berlaku dalam dunia pers. Setelah pemerintah, yang selama ini menjadi penentu hidup dan matinya media massa, mengurangi intervensinya dalam dunia pers, kini aspek kapital yang menjadi penentu hidup-matinya media.

Kecenderungan media memihak pada kepentingan sendiri ini bisa terjadi karena media memiliki hak mutlak untuk menentukan berita. Agenda setting isu atau peristiwa yang menjadi perhatian media dirancang sesuai dengan kepentingan media. Penonjolan suatu isu atau peristiwa pasti didorong oleh motif, tujuan, atau kepentingan tertentu, baik politik maupun ekonomi.

Jurnalisme warga

Konteks kebebasan informasi saat ini memberi landasan bagi munculnya media sosial atau forum warga melalui dunia maya. Dalam ruang ini, publik secara umum memiliki kesempatan untuk mengekspresikan opini dan menyebarluaskannya kepada masyarakat. Meskipun demikian, responden survei ini menilai, media massa konvensional seperti koran, majalah/tabloid, TV, radio, dan media online merupakan bentuk medium yang tetap dijadikan rujukan.

Sebanyak enam dari sepuluh responden survei ini masih lebih memercayai informasi yang diperoleh dari media konvensional ketimbang media warga (citizen journalism) dan media sosial (Facebook dan Twitter). Artinya, sekalipun dalam penilaian responden media warga ini bisa menyaingi media massa konvensional, informasi di dalam media warga itu cenderung dianggap sebagai referensi sekunder.

Sementara itu, menurut tiga perempat responden survei ini, fungsi sebagai media informasi saat ini sangat memadai dijalankan oleh media cetak ataupun elektronik. Adapun televisi terutama dinilai oleh hampir 100 persen responden lebih banyak memberikan porsi hiburan. Peran dalam aspek edukasi menurut tujuh dari sepuluh responden lebih banyak dipenuhi oleh media cetak.

(LITBANG KOMPAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com