"Jadi jangan anggap naik sepeda untuk menjaga kesehatan saja," katanya.
Imam menegaskan untuk mengatasi kemacetan ibukota, masyarakat Indonesia bisa belajar dari kota Copenhagen, Belanda. Di sana sepeda dipakai karena lebih cepat dan efisien (56 persen), untuk latihan tubuh (19 persen), murah (6 persen) dan lingkungan (1 persen).
Boleh dipinjam
Untuk sementara, layanan pinjam sepeda ini hanya untuk masyarakat Jakarta.
Selama 5 hari, komunitas ini akan meminjamkan sepeda kepada Cyclor (penyebutan kepada anggota komunitas tersebut), sekaligus mengajarkan cara memelihara sepeda dengan baik.
Untuk bisa mengikuti pinjam sepeda tersebut, masyarakat bisa mengajukan penawaran ke cycling.bachelor@gmail.com. Nanti akan diseleksi oleh komunitas Cycling Bachelor untuk mendapatkan layanan pinjam sepedanya.
"Kita juga akan mengadakan sepeda bareng, sambil melihat isi kota Jakarta lebih dekat," katanya.
Imam juga menjelaskan bahwa sebagian besar anggota komunitas ini merupakan anak-anak muda yang masih jomblo (belum mempunyai pasangan-red). Dengan status tersebut, anak-anak muda ini akan bersemangat memasyarakatkan naik sepeda sebagai sarana transportasi paling cepat, efisien, murah dan praktis.
"Kami ingin memasyarakatkan sepeda sebagai alat transportasi seperti di Australia. Mereka di sana kebanyakan jomblo dan tinggal di kota. Sepeda digunakan untuk ke kantor," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.