Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga CNG Batal Naik

Kompas.com - 04/04/2012, 13:03 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kemungkinan membatalkan rencana kenaikan harga gas alam terkompresi (CNG) seiring dengan penundaan kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi. Hal ini bertujuan mencegah migrasi konsumen CNG ke BBM bersubsidi dan sekaligus mendorong program pengalihan BBM ke bahan bakar gas.  

Menurut Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo, Rabu (4/4), usai menghadiri seminar bertema "Mempercepat Implementasi Pemanfaatan BBG untuk Transportasi", di Jakarta, karena kenaikan harga BBM bersubsidi yang dijadwalkan 1 April 2012 ditunda, maka pemerintah membatalkan rencana menaikkan harga CNG.  

Saat ini harga CNG Rp 3.100 per liter. Semula pemerintah berencana menaikkan harga CNG menjadi Rp 4.100 per liter jika harga BBM bersubsidi jenis premium dan solar naik Rp 1.500 per liter dari Rp 4.500 menjadi Rp 6.000 per liter. Karena kenaikan harga BBM bersubsidi ditunda, maka rencana kenaikan harga CNG itu pun urung dilakukan lantaran akan makin menurunkan minat pengguna kendaraan untuk beralih dari premium ke CNG.  

Namun rendahnya harga CNG ini mengakibatkan para investor enggan membangun infrastruktur BBG yakni stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) dan mother-daughter station (stasiun induk-stasiun cabang) untuk mendistribusikan CNG. Di sisi hulu, rendahnya harga gas menyebabkan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) migas enggan mengalokasikan gas untuk transportasi.  

Widjajono menyatakan, pemerintah sedang mengkaji rencana pemberian subsidi untuk CNG sebesar Rp 1.000 per liter. Dengan adanya subsidi itu, maka konsumen atau pengguna kendaraan berbahan bakar gas tetap akan menikmati harga CNG Rp 3.100 per liter, dan pelaku usaha akan berminat mengembangkan infrastruktur karena harga CNG sesuai keekonomian.  

Rencana pemberian subsidi CNG itu, lanjut Widjajono, dimungkinkan dalam APBN Perubahan 2012. Oleh karena, pemerintah diberi keleluasaan dalam mengatur anggaran subsidi energi yang telah ditetapkan dalam APBN-P 2012. "Jadi, pemerintah bisa mengalokasikan sebagian dana subsidi energi untuk memberikan subsidi untuk CNG," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com