Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan Prihatin BUMN Beromzet Setara Pedagang Bakso

Kompas.com - 19/04/2012, 10:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Dahlan Iskan menyatakan prihatin ada BUMN beromzet setara pedagang bakso, dan berjanji akan melikuidasi perusahaan milik negara yang tidak memiliki prospek bisnis dan terus menderita kerugian.

"BUMN yang memiliki skala usaha sangat kecil harus dilikuidasi. Ada BUMN yang omsetnya sama atau bahkan lebih kecil pedagang bakso di Blok S. Ini memprihatinkan sehingga harus dicarikan cara yang harus dicarikan solusinya," kata Dahlan usai menjadi pembicara pada diskusi bertajuk "Dengan Meningkatkan Nilai Tambah, Mendukung Kinerja BUMN Menuju Perusahaan Kelas Dunia" di Gedung Antam, Jakarta, Rabu (18/4/2012) kemarin.

BUMN itu didirikan sesuai dengan tugasnya antara lain untuk memberi kontribusi kepada APBN dan memberi pelayanan kepada publik dan keperintisan. Namun jika di kemudian hari justru membebani negara perusahaan-perusahaan tersebut sebaiknya ditutup.

Dihadapan sekitar 200 direksi dan komisaris BUMN, Dahlan mengatakan pengelolaan BUMN harus realistis tidak hanya sekedar membuat perusahaan tetap hidup, tetapi juga harus mampu berdiri sendiri tanpa suntikan dana dari pemerintah serta mampu bersaing dengan perusahaan swasta sejenis.

Dahlan melontarkan pernyataan akan melikuidasi BUMN kecil tersebut, menjawab seorang pejabat PT Energy Management Indonesia (Persero) yang mempertanyakan rencana restrukturisasi BUMN Energi. Restrukturisasi BUMN Energi yang melibatkan PT PLN, PT Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan termasuk PT Energy Management Indonesia (EMI) itu diharapkan mampu menciptakan efisiensi perusahaan dan target-target energi yang ditetapkan pemerintah dapat  tercapai.

Dahlan menyebutkan selain EMI banyak juga perusahaan yang memang tidak lagi strategis untuk dikelola pemerintah, seperti Perum PPD, Perum Damri. "Masak seorang Menteri harus mengurusi perusahaan sekecil itu? Selain permasalahan rugi, perusahaan-perusahaan ini tidak bisa lagi bersaing sehingga pengelolaannya harus dialihkan ke pihak lain," ujarnya.

Untuk itu diutarakan mantan Direktur Utama PT PLN ini, Kementerian sedang menyusun skenario penyelamatan Perum PPD dan Damri melalui pola merger, diakuisisi PT Kereta Api Indonesia atau bahkan dilikuidasi. "Kasus seperti ini harus segera diselesaikan, dan tidak boleh tergantung lebih lama," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com