DENPASAR.KOMPAS.com - Puluhan aktivis pecinta satwa berunjuk rasa di depan panggung sirkus lumba-lumba di areal Central Parkir, Kuta, Badung, Bali, Sabtu (16/6/2012). Mereka menolak atraksi sirkus yang mengeksploitasi lumba-lumba untuk kepentingan hiburan.
"Kami dari BAWA menyatakan menolak sirkus keliling yang melibatkan lumba-lumba dan hewan-hewan lainnya," ujar Rangga Wisnu, Operational Manager Bali Animal Welfare Assiociation BAWA disela-sela unjuk rasa.
Aktivis pecinta satwa ini menilai sirkus lumba-lumba tidak memperhatikan kesehatan dan keselamatan lumba-lumba terutama dalam proses pengirimannya. "Mereka memperlakukan lumba-lumba dengan sangat tidak baik terutama transportasinya, mereka hanya ditempatkan di kantong plastik dengan air yang tidak segar dan sangat menyakiti hewan," jelas Rangga.
Selain berunjuk rasa di depan lokasi sirkus, para aktivis pecinta satwa ini juga mengirimkan surat ke kepolisian karena sirkus ini melanggar KUHP pasal 302 dan Undang-Undang Nomor 18 tahun 2009 tentang kesehatan hewan.
Sirkus lumba-lumba yang dijadwalkan buka tanggal Jumat (15/6/2012) sampai saat ini masih belum beroperasi. Belum diketahui penyebabnya, namun menurut aktivis BAWA, pengelola sirkus tersebut bermasalah terkait pengiriman lumba-lumba.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.