Red Hat Diibaratkan Robin Hood

KOMPAS.com - Bos Red Hat Asean mengatakan produknya bisa membantu perusahaan menghemat uang dan berkembang lebih jauh.

"Red hat itu seperti Robin Hood, kami mengambil uang dari perusahaan-perusahaan besar dan memberikannya kembali pada pengguna," kata General Manager Red Hat ASEAN Damien Wong.

Wong mengacu pada penghematan yang bisa dilakukan pengguna apabila memilih software dari Red Hat ketimbang pesaingnya.

Red Hat adalah penyedia solusi software berbasis open source untuk kalangan enterprise.

Salah satu produknya yang cukup dikenal adalah sistem operasi "red hat linux" yang pertama kali diluncurkan 10 tahun lalu pada 2002.

Produk lainnya termasuk Red Hat Enterprise Virtualization yang menjadi saingan VMWare dalam lingkungan server tervirtualisasi.

Dibanding VMWare, menurut Wong, biaya untuk memakai Red Hat Enterprise Virtualization hanya sekitar 1/7-nya.

"Kebanyakan perusahaan menggunakan bidang IT sebagai pendukung bisnis, dengan memotong ongkos untuk IT, uangnya bisa dipakai untuk mengembangkan hal lain," ujarnya.

Red Hat sedang berusaha mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Sejauh ini perusahaan software open source tersebut sudah memiliki beberapa ratus pelanggan (subscription).

Perusahaan Indonesia yang sudah menggunakan produk Red Hat termasuk Telkomsel dan Plaza Indonesia.

Di lingkungan server tervirtualisasi, lanjut Wong, pangsa pasar global Red Hat masih tergolong kecil. "Belum sebesar VM ware yang lebih dari 80 persen," ujar Wong tanpa merinci angka persisnya.