Menurut data Global Mobile Suppliers Association (GSA), hingga September 2012 ada 347 operator seluler di 104 negara yang berkomitmen dan mulai berinvestasi untuk infrastruktur LTE.
President Ericsson Regional South East Asia and Oceania, Arun Bansal mengatakan, investasi yang dilakukan operator seluler saat ini bisa berupa uji coba teknologi LTE atau penelitian dan pengembangan.
"Ketika pemerintah negara setempat resmi menyelenggarakan LTE, operator yang telah berinvestasi dan telah mendapat lisensi LTE dari pemerintahnya, bisa mengambil langkah cepat menawarkan LTE secara komersil," kata Bansal, Senin (17/9/2012), sehari sebelum konferensi LTE Asia digelar di Singapura.
Masih menurut data GSA, Bansal menjelaskan, saat ini ada 96 operator seluler di 46 negara yang telah menawarkan jaringan LTE secara komersil.
LTE menjadi jaringan nirkabel yang paling cepat pertumbuhannya sejak ia diadopsi pertama kali pada 14 Desember 2009 oleh operator TeliaSonera di Stockholm, Swedia, dan di Oslo, Norwegia.
Di Asia Pasifik, ada 7 negara yang telah menyelenggarakan LTE, yakni Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, Singapura, Australia, Filipina, dan India.
Refarming spektrum frekuensi untuk LTE lebih banyak terjadi di 1.800MHz untuk layanan pengiriman mobile broadband.
Komersialisasi LTE di 1.800MHz sekarang tersedia di 24 negara, yakni Angola, Australia, Azerbaijan, Kroasia, Republik Ceko, Denmark, Republik Dominika, Finlandia, Jerman, Hong Kong, Hungaria, Jepang, Latvia, Lithuania, Mauritius, Namibia, Filipina, Polandia, Portugal , Arab Saudi, Singapura, Slovenia, Korea Selatan, dan Uni Emirat Arab.
Jaringan LTE memang belum digelar di Indonesia. Namun, 3 operator seluler di Indonesia (XL Axiata, Indosat dan Telkomsel) telah melakukan uji coba LTE.
Head of Regulatory Development and Compliance Division Telkomsel, Daniswara Pandina mengatakan, pihaknya telah melakukan uji coba LTE di dalam dan luar ruangan, serta mengkaji ekosistem LTE di dunia.
"Kami sudah uji coba LTE di 1.800MHz. Dan frekuensi 1.800MHz merupakan pilihan yang ekosistemnya banyak, sehingga nanti ada banyak perangkat yang mendukung 1.800MHz," ujar Daniswara saat menghadiri diskusi telekomunikasi pertengahan September lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.