KOMPAS.com — Foxconn, yang antara lain memasok dan merakit iPhone untuk Apple, sempat menutup pabrik di Taiyuan karena kerusuhan pekerjanya. Setelah tutup selama 24 jam, perusahaan asal Taiwan itu memulihkan operasi di pabrik tersebut.
Pabrik tersebut mengalami kerusuhan yang melibatkan sekitar 2.000 pekerja. Jumlah karyawan di pabrik ukuran superjumbo itu mencapai 79.000 pekerja.
Menurut pihak Foxconn, kerusuhan yang terjadi adalah dampak dari perselisihan personal, tetapi merambat, berkembang, dan jadi tak terkendali. Sebanyak 40 orang dikabarkan terluka akibat insiden itu.
Kerusuhan terjadi pada Minggu (23/9/2012) malam hingga Senin (24/9/2012) dini hari waktu setempat. Pada Selasa pagi, pekerja dilaporkan sudah mulai kembali memasuki lokasi pabrik yang jelas masih menunjukkan kerusakan.
Seperti dilaporkan Reuters, beberapa gerbang di pabrik itu masih terjungkal. Sedangkan jendela-jendela pecah dan rekaman suara menenangkan massa masih terdengar dari pengeras suara.
Foxconn adalah perusahaan yang membuat komponen elektronik dan merakit berbagai produk elektronik. Perusahaan ini paling dikenal sebagai perakit iPhone dan berbagai produk Apple lainnya.
Perusahaan asal Taiwan itu sempat jadi perbincangan banyak pihak, terutama publik Amerika Serikat, karena dianggap memperlakukan karyawan dengan tidak baik. Perusahaan itu pun berusaha memperbaiki kondisi kerja di pabriknya.
Di Indonesia, Foxconn juga jadi buah bibir karena dikabarkan akan melakukan investasi untuk membuat fasilitas manufaktur di Tanah Air. Hingga kini belum ada realisasi dari kabar tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.