Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/03/2013, 08:11 WIB

AP Photo/Kin Cheung Kepala pengembangan Android di Google, Andy Rubin (kiri), dan JK Shin, President and Head of Mobile Communications Business Samsung, membawa Galaxy Nexus pada konferensi pers di Hongkong, Rabu (19/10/2011).


KOMPAS.com — Samsung agaknya merasa lega dengan reorganisasi yang dilakukan Google baru-baru ini, ketika raksasa internet itu menempatkan eksekutif baru untuk memimpin divisi sistem operasi mobile Android.

Tadinya, divisi tersebut dipimpin oleh Andy Rubin, sang "bapak Android". Kini dia digantikan oleh Sundar Pichai, yang sebelumnya bertanggung jawab atas divisi Chrome dan Google Apps.

"Hubungan kami dengan Google telah menguat selama dua tahun terakhir ini," ujar Chief Product Officer Samsung Kevin Packingham dalam sebuah wawancara dengan Business Insider, Kamis (21/3/2013) lalu.

Packingham menyatakan menghormati Rubin karena berjasa mengembangkan Android dan mendorong angka adopsi sistem operasi populer itu.

Namun, dia menambahkan bahwa Rubin memiliki sedikit sifat keras kepala. "Begitu dia mengambil posisi, tak ada yang bisa Anda lakukan untuk mengubah pendiriannya."

Mengenai pengganti Rubin, Packingham mengatakan bahwa Pichai adalah pribadi yang menyenangkan. "Dia sangat kooperatif," ujarnya.

Hubungan Samsung dengan Google, menurut Packingham, adalah hal yang sangat penting karena kedua perusahaan harus meyakinkan konsumen untuk tak hanya melihat Samsung sebagai merek perangkat, tapi juga sistem operasi Google yang berada di baliknya.

Sebelum ini, Google sempat dilaporkan merasa khawatir dengan perkembangan Samsung yang sangat pesat sehingga berpotensi membuat raksasa Korea itu memiliki posisi tawar yang sangat tinggi dalam hubungannya dengan Google.

Andy Rubin ketika itu kabarnya mengatakan bahwa langkah Google membeli Motorola Mobile merupakan semacam "asuransi" untuk berjaga-jaga apabila Samsung menjadi terlalu kuat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com