KPR Macet, Perbankan Spanyol Sita 40.000 Rumah

MADRID, KOMPAS.com - Bank-bank telah menyita hampir 40.000 unit rumah di Spanyol yang pada 2012 lalu tidak membayar kredit pemilikan rumah (KPR). Demikian data resmi ditunjukkan bank sentral Spanyol (BoS), Sabtu (11/5/2013), akibat penurunan tajam ekonomi dan melonjaknya pengangguran.

BoS menyatakan hal itu dalam sebuah buletin, berdasarkan survei dari pemberi pinjaman yang menyetujui lebih dari 85 persen dari KPR di negara ini. Ini adalah pertama kalinya bank sentral menerbitkan data tentang jumlah rumah-rumah yang disita oleh perbankan.

BoS berencana menerbitkan data ini setiap semester mulai dari sekarang. Sebagian besar rumah yang disita pada 2012 itu, yaitu 32.490 unit rumah, dianggap sebagai tempat tinggal utama. Adapun sisanya sebagai tempat tinggal sekunder dan hanya digunakan saat hari libur atau disewakan.

Lebih dari setengah tempat tinggal utama yang disita pada tahun lalu, atau 18.325 unit, diserahkan secara sukarela, sedangkan 14.165 kasus pemberi pinjaman harus pergi ke pengadilan untuk mendapatkan penguasaan atas properti tersebut.

Lonjakan penggusuran telah melambung menjadi agenda politik utama di Spanyo, menyusul serangkaian kasus bunuh diri oleh orang yang hendak dilempar keluar dari rumah mereka dan gambar-gambar televisi menayangkan keluarga-keluarga menangis dipaksa keluar dari rumah mereka. Hal tersebut memicu gerakan protes yang mengirimkan para aktivis memblokir masuk ke rumah orang-orang tergusur untuk mencegah polisi memaksa mereka pindah dari rumahnya. 

Pemerintahan konservatif Perdana Menteri Mariano Rajoy telah memperkenalkan beberapa langkah untuk membantu keluarga-keluarga yang kesulitan untuk tetap berada di rumah-rumah mereka. Namun demikian, pihaknya telah menolak tunduk kepada tuntutan para aktivis untuk mengubah hukum KPR Spanyol guna memungkinkan utang penunggak dihapus jika mereka menyerahkan kunci rumah mereka.

Menurut hukum Spanyol, kebanyakan orang masih harus melunasi utang KPR mereka, bahkan setelah penggusuran. Saat ini Spanyol masih bergulat dengan resesi ganda (double-dip) akibat runtuhnya gelembung properti pada 2008 yang telah menyebabkan tingkat pengangguran melonjak ke rekor 27 persen.