Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BUDAYA SIBER

Keamanan Rentan, Butuh Ahli Pengamanan

Kompas.com - 29/05/2013, 03:28 WIB

Jakarta, Kompas - Perkembangan pengguna internet di Indonesia melonjak tajam setiap tahun. Namun, peningkatan itu tak diiringi kesadaran soal keamanan yang rentan.

”Tingkat keamanan di Indonesia sampai April lalu masih dikategorikan buruk. Ancaman itu harus disadari dan butuh sumber daya manusia yang ahli dalam pengamanan jaringan informasi,” kata Rudi Lumanto dari Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII) pada diskusi panel ”Menghadapi Tantangan di Era Cybersecurity” dan Peluncuran Program Magister Keamanan Jaringan Informasi di Jakarta, Selasa (28/5).

Turut berbicara, Staf Ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika Kalamullah Ramli, Direktur Jenderal Potensi Keamanan Kementerian Pertahanan Pos M Hutabarat, Didik Partono Rudiarto dari Asosiasi Piranti Lunak Indonesia, dan Irwin Day dari Nawala.

Tahun 2012, ID-SIRTII mendeteksi serangan jaringan komputer sebanyak 50,6 juta usaha infeksi di Indonesia. Sebanyak 65 persen serangan di jaringan informasi itu dari dalam negeri.

Menurut Rudi, pengguna internet tahun lalu ada 62,5 juta orang. Sebanyak 67 persen berusia 14-24 tahun dan 23 persen berusia 25 -34 tahun.

Kalamullah mengatakan, Indonesia butuh banyak tenaga ahli yang mendalami keamanan jaringan informasi. Sebab, teknologi informasi pada era sekarang ini termasuk infrastruktur strategis yang harus dilindungi. Untuk itu, ID-SIRTII bekerja sama dengan Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik UI membuka program magister mulai tahun ini. (ELN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com