Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/04/2014, 16:22 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Sumber BGR

KOMPAS.com - Setelah 8 April 2014, Microsoft akan menghentikan dukungan teknis terhadap Windows XP. Tak ada lagi patch keamanan atau pembaruan. Kondisi ini banyak disebut bakal mengundang serangan malware karena sistem operasi tersebut tak lagi "dilindungi" oleh pemiliknya.

Peringatan terbaru datang dari penyedia layanan cloud Evolve IP. Berdasarkan laporan hasil studinya yang dirilis Januari lalu, perusahaan ini menyimpulkan bahwa banyak pelaku industri TI masih belum sadar akan bahaya yang mengancam Windows XP.

Padahal, segala macam risiko yang dihadapi komputer berbasis sistem operasi tersebut bakal meningkat dikarenakan tidak adanya perbaikan dari Microsoft menyangkut segi keamanan sistem operasi lawas tersebut. Serbuan malware pun menanti.

"Ini melibatkan semua jenis malware yang bisa dibayangkan. Apabila ada peretas yang masuk saat Anda bekerja, semua password, rahasia perusahaan, dan informasi pribadi berada dalam ancaman," ujar CEO Evolve IP Scott Kinka, sebagaimana dikutip oleh BGR.

Kinka menambahkan bahwa celah keamanan yang ditemukan pada Windows yang lebih baru, misalnya Windows 7 dan 8, juga bisa dipakai untuk menyerang Windows XP.

Bedanya, Microsoft masih mencari dan menambal lubang keamanan pada dua versi Windows tersebut, sementara XP tak mendapatkannya. Nah, hacker bisa mempelajari patch Microsoft di Windows 7 dan 8 untuk mencari letak kelemahan serupa di Windows XP.

"Sampai batas tertentu, patch Windows 7 dan 8 berpotensi membuka jalan untuk menyerang sistem XP," tambah Kinka.

Meski demikian, ada sedikit kabar baik yang tersisa dari "kematian" Windows XP. Kebanyakan produsen anti-virus, misalnya, berencana meneruskan dukungan terhadap sistem operasi tua itu hingga April 2016.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber BGR
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com