Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Pakai Android, Ini Syarat Ketat dari Google

Kompas.com - 05/05/2014, 15:40 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

Sumber Recode

KOMPAS.com — Dalam persidangan kasus pelanggaran hak paten antara Apple dan Samsung, terungkap bahwa vendor-vendor smartphone Android ternyata memiliki kesepakatan dengan Google. Kesepakatan apa saja yang mereka buat?

Kesepakatan yang diberi nama "The Mobile Application Distribution Agreement" (disingkat MADA) diberlakukan Google untuk semua vendor smartphone dan tablet yang ingin menggunakan aplikasi Android, seperti Gmail atau YouTube. Vendor-vendor itu tidak bisa memilih salah satu aplikasi saja, tetapi harus memasang semuanya.

Dikutip dari Recode, Senin (5/5/2014), dalam kesepakatan tersebut tercantum bahwa semua aplikasi Google yang akan digunakan juga letaknya tidak boleh terlalu ke bawah. "Semua aplikasi Google harus diletakkan tidak boleh lebih rendah satu tingkat dari phone top (bagian paling atas antarmuka smartphone).

Selain itu, Google juga meminta agar mesin pencarinya, Google Search, menjadi mesin pencari utama. Tata letaknya pun diatur oleh Google, seperti yang tertuang dalam kesepakatan tahun 2011 yang meminta agar fitur Search dan ikon Android Market Client harus ditempatkan di panel Default Home Screen.

Bagi vendor yang tidak setuju dengan persyaratan Google itu, mereka masih bisa menggunakan Android versi open source, yang persyaratan lisensinya tidak terlalu ketat. Namun, mereka tidak bisa memasang aplikasi Google secara default di smartphone-nya.

Sebagai kompensasi dari syarat ketat tersebut, Google siap untuk menyediakan perlindungan hukum kepada para vendor smartphone yang menggunakan aplikasinya, seperti yang dilakukan Google dalam kasus Apple melawan Samsung.

Dalam kasus tersebut, Google memberikan pembelaan terhadap dua dari lima fitur smartphone Samsung yang dianggap Apple telah melanggar hak paten yang dimilikinya.

Dengan semakin banyaknya aplikasi Google yang dirilis untuk Android, maka kesepakatan MADA juga akan terus berubah seiring waktu. Yang pasti, Google ingin agar aplikasi-aplikasinya terus berada di smartphone-smartphone Android.

Kesepakatan lisensi aplikasi seperti itu tak hanya dilakukan oleh Google. Microsoft juga memberlakukan hal yang sama untuk para vendor produsen smartphone Windows Phone. Sebagai contoh, Microsoft meminta agar mesin pencari Bing sebagai aplikasi search utama dalam smartphone Windows Phone.

Kesepakatan perjanjian secara lengkap antara Google dan Samsung bisa dibaca melalui tautan berikut ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Internet
Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Internet
Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Hardware
Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Software
Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Software
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Gadget
Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

e-Business
Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Software
Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Internet
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

e-Business
Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

e-Business
Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Game
Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

e-Business
Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Software
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com