Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesan Pertama Menggenggam LG G3

Kompas.com - 20/06/2014, 10:16 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Smartphone LG G3

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Rabu (18/6/2014) kemarin, LG resmi meluncurkan smartphone andalan barunya, G3, di Indonesia. Produk ini adalah ponsel pintar kelas teratas dari produsen asal Negeri Ginseng tersebut.

Menduduki posisi tertinggi, sudah barang tentu G3 dibekali dengan aneka macam fitur teranyar dan tercanggih yang bisa disematkan oleh LG, macam layar quad-HD dan teknologi autofokus dengan sinar laser.

Bentuk fisiknya sendiri mengalami sedikit perubahan dibanding sang pendahulu, G2, terutama untuk menampung layar besar seukuran 5,5 inci. Seperti apa tepatnya? Ikuti penelusuran singkat KompasTekno berikut ini.

Besar, Tapi Ringan

Ada perasaan aneh kali pertama menggenggam LG G3. Dengan ukuran layarnya yang termasuk paling lebar untuk ukuran smartphone, G3 memiliki ukuran tubuh yang tak bisa dibilang kecil.

Namun dimensi fisik tersebut ternyata sedikit mengecoh. Perangkat ini terasa sangat ringan di tangan. Tak heran, beratnya memang hanya 149 gram, lebih ringan dibandingkan beberapa ponsel flagship dari produsen lain.

oik yusuf/ kompas.com
Tubuh LG G3 berbentuk cembung di bagian belakang

Tubuh G3 berbentuk cembung di bagian belakang, sedikit melengkung ke luar. Hal ini sedikit membantu membuatnya terasa lebih nyaman ketika digenggam.

Meski layarnya sangat lebar, LG berhasil mempertahankan dimensi fisik keseluruhan dari G3 agar tak ikut “meluber”. Caranya adalah dengan menipiskan bagian bingkai (bezel) yang mengelilingi layar sehingga unit display memenuhi 77 persen dari keseluruhan sisi depan ponsel.

oik yusuf/ kompas.com Ukuran fisik LG G3 relatif sebanding dengan Sony Xperia Z2 (kanan), namun bagian mukanya lebih dipenuhi layar

“Rasio (luas layar berbanding luas sisi permukaan depan) tersebut adalah yang terbesar di kelasnya. Jadi yang kita lihat di depan adalah layar dan layar,” ujar Head of Product Marketing Mobile Communication Division PT. LG Electronics Indonesia, Adinda Nesvia, ketika memberi penjelasan tentang LG G3 dalam acara peluncuran di Jakarta.

Agar menghemat ruangan lebih jauh, LG turut memindahkan tombol fisik ke layar dalam bentuk icon di tampilan antarmuka sistem operasi Android.

Untuk membuktikan ucapan Adinda, KompasTekno membandingkan tampang depan LG G3 dengan salah satu smartphone flagship yang telah lebih dulu beredar di pasaran, Xperia Z2 dari Sony.

 


Memang terlihat bahwa G3 memiliki layar lebih lebar (5,5 inci, berbanding 5,2 inci pada Z2), namun ukuran fisik kedua perangkat ternyata tak jauh berbeda. Bagian depan G3 terlihat lebih dipenuhi oleh layar.

Layar lebar itu memiliki resolusi sangat tinggi, mencapai 2560x1440 atau yang dikenal dengan istilah “quad-HD”. Namun, secara kasat mata, sulit membedakan ketajaman layar G3 dengan display smartphone lain yang “hanya” mendukung kualitas full-HD (1920x1080).

oik yusuf/ kompas.com Tampak depan LG G3

Keduanya sudah sama-sama sangat tajam dan sama sekali tidak pixellated saat dilihat dengan mata telanjang. Lagipula, resolusi sangat tinggi agaknya sedikit mubazir apabila dipakai di layar smartphone yang toh ukurannya tak sebesar monitor komputer atau televisi.

Di luar itu, tampilan layar LCD LG G3 sendiri terlihat indah, dengan kontras tinggi dan warna-warna cemerlang.

Simple

Desain keseluruhan LG G3 terlihat simple. Unit warna putih yang kami jajal memiliki bingkai layar hitam yang tampak berpadu serasi dengan keseluruhan bodi, sebagaimana terlihat dalam gambar di atas.

oik yusuf/ kompas.com
Bagian samping LG G3 terlihat bersih dari tombol

Kesan simple, menurut Adinda, memang sengaja diterapkan oleh LG pada G3. Sisi-sisi samping perangkat ini terlhat “bersih” dari tombol kontrol yang memang dipindahkan oleh pembuatnya ke bagian belakang, di dekat unit kamera.

Sisi belakang itu dilapis material logam yang membuat LG G3 terasa agak dingin ketika disentuh. Di sini pengguna bisa menemukan tombol daya yang menyatu dengan sepasang tombol pengatur suara.

LG sengaja menempatkan tiga tombol tersebut di sisi belakang, yang diklaim lebih natural karena sesuai dengan posisi jari telunjuk pengguna ketika menopang ponsel di tangan. Pendekatan ini sudah mulai diterapkan sejak produk flagship sebelumnya, G2.

oik yusuf/ kompas.com
Bagian belakang LG G3 berlapis bahan logam. Tombol-tombol kendali bisa ditemukan di sini

Tepat di atas tiga tombol tadi terdapat unit kamera 13 megapixel yang diapit lampu LED flash dan pemancar laser untuk keperluan AF-assist. Pemancar laser ini “menembakkan” cahaya tak kasat mata untuk membantu kamera agar bisa melakukan autofokus dengan lebih gegas.

“Kecepatan fokusnya hanya 0.276 detik, lebih cepat dari kedipan mata manusia yang selama 0.3 detik,” sebut Adinda. Kendati terdengar agak menyeramkan, Adinda menjamin bahwa “laser” pada LG G3 tidak berbahaya apabila tersorot ke mata manusia.

Kami pun sempat menjajal kemampuan autofokus LG G3, yang ternyata tak terasa jauh berbeda dibandingkan kecepatan AF smartphone lain.

oik yusuf/ kompas.com
Interface kamera LG G3

Seorang staf LG yang mendemonstrasikan perangkat itu menjelaskan bahwa performa autofokus baru akan optimal apabila berada di luar ruangan. Kondisi sedikit gelap di lokasi peluncuran LG G3 memang sedikit menghambat proses penguncian fokus.

Kembali ke soal kesederhanaan, konsep simple LG G3 juga merambat ke  antarmuka yang digunakan.

oik yusuf/ kompas.com Antarmuka LG G3 terlihat diominasi tampilan flat

User Interface ponsel ini didominasi tampilan flat dengan warna polos tanpa gradasi, agaknya untuk menekankan kata “sederhana” yang didengungkan LG.

Di balik tampilan antarmukanya, LG G3 menjalankan sistem operasi Android 4.4.2 Kitkat. Adapun jeroan yang digunakan mencakup prosesor quad-core Snapdragon 801 2,5 GHz, RAM 2GB, serta media penyimpanan internal 16GB.

Spesifikasi tersebut sedikit lebih rendah dibandingkan versi G3 yang dipasarkan di Korea Selatan, yang diperkuat RAM 3GB dan media penyimpanan internal 32GB.

Menurut Adinda, pihaknya memang sengaja memilih spesifikasi yang dinilai cocok dengan pasaran Indonesia. “Kami ingin harga yang terbaik. Di samping itu, RAM 3GB sebenarnya belum dibutuhkan,” jelasnya.

LG G3 sudah dapat dipesan di sejumlah retailer online dengan harga Rp 7 juta. Smartphone ini rencananya akan mulai hadir di pasaran lewat acara rilis perdana di mal Grand Indonesia, 27 Juni mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Software
Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Software
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Gadget
Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

e-Business
Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Software
Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Internet
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

e-Business
Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

e-Business
Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Game
Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

e-Business
Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Software
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

e-Business
Penjualan Sony PlayStation 5 Turun, Tapi Lebih Laris dari Xbox S/X

Penjualan Sony PlayStation 5 Turun, Tapi Lebih Laris dari Xbox S/X

Game
Google Umumkan Fitur Keamanan Baru di Android 15

Google Umumkan Fitur Keamanan Baru di Android 15

Software
Apa Itu Proyek Astra Google? Begini Gambaran dan Penggunaannya di Masa Depan

Apa Itu Proyek Astra Google? Begini Gambaran dan Penggunaannya di Masa Depan

Internet
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com