Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pose Terpopuler Saat ”Selfie”

Kompas.com - 20/09/2014, 16:16 WIB
Didit Putra Erlangga Rahardjo

Penulis

KOMPAS.com - Setiap hari jumlah foto ”selfie” yang diambil dari 1 miliar unit telepon seluler dengan sistem operasi Android sebanyak 93 juta. Hal itu diungkapkan Sundar Pichai, Wakil Presiden Senior di Google, ketika dia memaparkan Google I/O. Banyaknya foto ”selfie” tersebut menjadi pengakuan terhadap fenomena generasi digital.

Menurut majalah Time, selfie menjadi kata yang paling terkenal pada tahun 2012. Setahun kemudian, selfie masuk menjadi kata di kamus Oxford. Selfie berarti mengambil foto diri secara swadaya menggunakan ponsel lantas diunggah ke media sosial.

Bukan hanya para artis, Presiden Amerika Serikat Barrack Obama juga pernah ber-selfie dengan pejabat kenegaraan lainnya, seperti Perdana Menteri Inggris David Cameron. Pemimpin spiritual Tibet Dalai Lama dan Paus Fransiskus juga pernah melakukan selfie.

Keberadaan layanan mengunggah gambar Instagram atau aplikasi kamera yang dilengkapi fitur poles wajah seperti Camera360 bagai pupuk yang menyuburkan fenomena ini.

Bukan sekadar menjadi narsis memamerkan wajah, foto selfie juga menjadi rekaman sosial masyarakat yang tinggal di kota dan hidup dengan budaya tertentu.

Setidaknya itu terlihat dari hasil penelitian Selfiecity yang mengumpulkan 3.200 foto dari lima kota besar dunia, yakni Bangkok, Berlin, Moskwa, New York, dan Sao Paulo. Penelitian ini dirintis oleh Lev Menovich, ahli komputer sekaligus pakar seni dan kebudayaan digital.

Menggunakan data yang mereka kumpulkan dari foto-foto selfie di Instagram, Lev Menovich memilah berdasarkan usia, jenis kelamin, pose selfie termasuk arah condong kepala, mata, dan mulut.

Hasilnya adalah beberapa temuan bahwa lebih banyak perempuan yang membuat foto selfie dan didominasi pengguna berusia muda di bawah 25 tahun.

Dalam berpose, ternyata perempuan lebih kreatif ketimbang pria dengan memiringkan kepala. Istilah duckface juga muncul yang berarti memonyongkan bibir menyerupai paruh bebek adalah salah satu pose andalan.

Dan, tidak lengkap rasanya bila fenomena ini tidak diabadikan melalui lagu. Sebuah lagu berjudul ”#selfie” yang dipopulerkan duo DJ, The Chainsmokers, bisa mewakili segala simbol dari tren selfie di kalangan generasi internet saat ini.

Aplikasi dan gawai

Komodifikasi dari fenomena selfie ini tidak berhenti pada lagu dan aplikasi, tetapi juga sampai ke perangkat. Para pembuat foto selfie di Indonesia tentu akrab dengan tongsis atau akronim dengan tongkat narsis, peralatan yang kini lazim ditemui di toko aksesori ponsel bisa dibeli dengan harga kurang dari Rp 100.000.

Begitu pula dengan gawai, ponsel yang kini diluncurkan tidak lengkap rasanya menambahkan fitur ini, gejala yang diikuti merek dalam negeri hingga internasional.

Mito, misalnya, merilis ponsel seri Fantasy A77 yang memiliki kamera putar, salah satunya dimaksudkan agar pengguna bisa mengambil gambar selfie dengan resolusi 8 megapiksel.

Kamera ini memiliki algoritma yang bisa mendeteksi senyum sebagai penanda untuk segera mengambil gambar.

Produsen dari Korea, LG, juga tidak mau ketinggalan untuk menyelipkan fitur selfie untuk ponsel flagship mereka, LG G3.

Tidak cukup dengan autofocus menggunakan sensor laser, mereka menambahkan fitur selfie yang membuat kamera mengambil gambar dalam hitungan mundur begitu menangkap gerakan telapak tangan yang terbuka kemudian menggenggam.

Sony, produsen elektronik dari Jepang, juga khusus membuat salah satu seri produk, yakni Xperia dengan fitur selfie. Menggunakan kode C3, ponsel ini dirilis di Jakarta akhir Agustus lalu.

Mereka mengemas sebagian besar fitur ponsel ini untuk mendukung hobi mengambil selfie untuk menjawab kebutuhan yang muncul seperti ketersediaan lampu kilat untuk kamera depan, kemampuan untuk mengulik hasilnya, lensa kamera dengan sudut pengambilan gambar lebih lebar, kemudahan untuk membaginya ke media sosial.

Dijual dengan harga Rp 3,8 juta, Xperia C3 memiliki spesifikasi dasar seperti seri premium dengan kode Z. Misalnya layar definisi tinggi berukuran 5,5 inci, prosesor empat inti berkecepatan 1,2 gigahertz, serta kesiapan menyambut koneksi 4G.

Fitur selfie yang mereka tawarkan diwujudkan dalam bentuk kamera depan dengan ketajaman hingga 5 megapiksel untuk mendampingi kamera belakang dengan ketajaman 8 megapiksel.

Lampu flash di bagian depan juga dipasang untuk membantu pengambilan selfie dalam keadaan minim cahaya, aplikasi kamera yang dipersiapkan juga mampu mengatur intensitas cahaya untuk memberikan hasil terbaik, tidak kurang maupun berlebih.

Tidak berhenti di kamera, Sony juga menyiapkan aplikasi untuk mengolah hasil bidikan kamera depan melalui fitur ”portrait retouch” yang membuat wajah mendapat make up secara virtual dan saat itu juga sehingga bisa dipilih pengaturan yang paling sesuai. Inikah perangkat yang akan membantu anda berekspresi melalui selfie? Silakan jawab sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com