Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mungkinkah Ada Data Palsu dalam Tragedi MH370?

Kompas.com - 14/03/2015, 09:03 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

Sebuah video yang diunggah di YouTube menjelaskan secara detail di mana lokasi E/E bay dalam sebuah pesawat B777 dan bagaimana cara mengaksesnya.

Belum diketahui apakah ketiga penumpang etnis Rusia itu sengaja memilih posisi kursi tersebut atau tidak. Jika dugaan yang diungkapkan Jeff benar, Jeff berpendapat merekalah dalang di balik hilangnya sinyal MH370 dan kemudian memalsukannya.

Mungkinkah dipalsukan?

Lalu, segampang apa memalsukan data BFO yang ditransmisikan oleh pemancar sinyal pesawat? Pengamat penerbangan dari Indonesia, Gerry Soejatman, mengatakan, hal tersebut cukup mudah bagi yang mengerti.

Menurut Gerry dalam blog pribadinya, data BFO yang merupakan data eror dari koreksi Doppler antara pesawat dan satelit mudah untuk dimanipulasi dengan mematikan Satcom dan mengakali Satellite Data Unit (SDU) sebelum ditransmisikan.

Posisi pesawat diketahui dari inertial reference system (IRS) yang kemudian ditransmisikan ke SDU melalui jalur komunikasi ARINC (penyedia layanan komunikasi yang banyak digunakan oleh maskapai di dunia, salah satunya Malaysia Airlines).

Transmisi tersebut bisa digantikan dengan sebuah Satellite Reference Unit (SRU) independen, yaitu sistem IRS yang berbeda dari yang ada di pesawat.

SRU dan IRS tersebut, dikatakan Gerry, juga bisa ditransmisikan melalui emulator ARINC. Emulator tersebut bahkan bisa dijalankan melalui sebuah laptop.

Untuk melakukannya, beberapa tahapan harus dilakukan, seperti mengambil alih pesawat, mematikan transponder, mematikan salah satu generator atau mematikan salah satu komputer di dalam E/E bay, mengganti transmisi ARINC dengan menghubungkan ARINC emulator sebelum ditransmisikan ke SDU, dan nyalakan kembali.

Inilah yang menjelaskan mengapa koneksi ACARs dan satelit MH370 sempat "gelap" untuk sementara waktu kemudian kembali memancarkan sinyal dan melakukan handshake setiap satu jam sekali dengan satelit Inmarsat.

Teori yang diungkap oleh Jeff tersebut menurut Gerry teori alternatif. "Itu teori alternatif, teori logisnya saat ini masih ke arah Samudra Hindia," kata Gerry kepada Kompas Tekno.

Terkait benar atau tidak teori tersebut, Gerry tidak mau menjawab. Ia lebih menekankan kepada peningkatan kewaspadaan bahwa sebenarnya cara pemasangan unit komunikasi pesawat dengan satelit selama ini masih rentan bahaya, bisa diakses dengan mudah dan dimanipulasi.

Sebagai solusi, Gerry menyebut saat ini dibutuhkan teknologi pelacakan pesawat dengan sistem yang berbiaya lebih murah. Sistem tersebut harus terpisah dari sistem komunikasi satelit dan tidak bisa diutak-atik di sepanjang penerbangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Game 'GTA 6' Dipastikan Meluncur September-November 2025

Game "GTA 6" Dipastikan Meluncur September-November 2025

Game
Instagram Vs Instagram Lite, Apa Saja Perbedaannya?

Instagram Vs Instagram Lite, Apa Saja Perbedaannya?

Software
Menjajal Langsung Huawei MatePad 11.5'S PaperMatte Edition, Tablet yang Tipis dan Ringkas

Menjajal Langsung Huawei MatePad 11.5"S PaperMatte Edition, Tablet yang Tipis dan Ringkas

Gadget
Game PlayStation 'Ghost of Tsushima Director's Cut' Kini Hadir di PC

Game PlayStation "Ghost of Tsushima Director's Cut" Kini Hadir di PC

Game
iPhone dan iPad Bakal Bisa Dikendalikan dengan Pandangan Mata

iPhone dan iPad Bakal Bisa Dikendalikan dengan Pandangan Mata

Gadget
Daftar Harga Gift TikTok Terbaru 2024 dari Termurah hingga Termahal

Daftar Harga Gift TikTok Terbaru 2024 dari Termurah hingga Termahal

e-Business
Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Internet
Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Gadget
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

e-Business
Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Gadget
Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Gadget
5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

e-Business
Epic Games Gratiskan 'Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition', Cuma Seminggu

Epic Games Gratiskan "Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition", Cuma Seminggu

Game
Motorola Rilis Moto X50 Ultra, 'Kembaran' Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Motorola Rilis Moto X50 Ultra, "Kembaran" Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Gadget
Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com