Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google Bakal Punya Satelit Sendiri, Buatan Boeing

Kompas.com - 18/03/2015, 14:52 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

Sumber Reuters
KOMPAS.com - Boeing mengatakan, tahun ini mereka sedang mengincar kerjasama pembuatan satelit komunikasi high-throughput untuk perusahaan teknologi seperti Google, Amazon, Facebook, atau Apple.

Jim Simpson, Vice President of Business Development Chief Strategist for Boeing Network and Space System mengatakan bahwa beberapa perusahaan teknologi memang sedang gencar memeratakan akses internet di seluruh dunia. Pasalnya, akses internet itulah kunci yang akan membantu pertumbuhan mereka.

"Kunci utama untuk bisa mewujudkan hal seperti itu adalah memanfaatkan throughput yang sangat tinggi, seperti kemampuan menyediakan kapasitas gibabyte, terabyte, hingga petabyte," ujar Simpson serperti dikutip KompasTekno dari Reuters, Selasa (17/3/2015).

Simpson menolak mendetilkan diskusi yang mereka lakukan bersama perusahaan-perusahaan teknologi tersebut.

Namun dia menambahkan, tantangan saat ini adalah soal menekan biaya satelit komunikasi agar dapat selaras dengan biaya terestrial. Keselarasan tersebut akan membantu perusahaan teknologi memperhitungkan pengeluaran untuk membuat satelit komunikasi yang berukuran lebih besar.

Sedangkan di sisi lain, jika mereka gagal mewujudkan permintaan di sisi pengguna, maka perusahaan-perusahaan teknologi itu akan dibebani dengan biaya satelit berkinerja tinggi itu.

Boeing serta perusahaan satelit lainnya mengincar potensi permintaan baru dari perusahaan teknologi, seperti Google atau Amazon. Potensi permintaan tersebut, dipicu oleh hasrat perusahaan teknologi untuk menjangkau sekitar 70 persen penduduk Bumi yang saat ini tidak dapat mengakses internet.

Space Exploration Technologies atau SpaceX, sebagai contoh, telah mengungkap rencananya untuk membangun sebuah sistem yang berisi 4.000 satelit. Satelit itu akan mengelilingi low Earth orbit (LEO) dan difungsikan untuk koneksi internet.

SpaceX sendiri merupakan perusahaan swasta yang mendapat investasi senilai 1 miliar dollar AS dari Google dan Fidelity Investment.

Simpson mencatat bahwa investasi Google itu berbentuk kepemilikan saham dalam perusahaan, bukan dalam proyek satelit yang sedang dijalankan. Namun dia enggan menjelaskan kemungkinan Google untuk menjadi pelanggan teknologi satelit geosynchronous Earth orbit (GEO) milik Boeing.

Mark Spiwak, President of Boeing Satellite Systemes International mengatakan dirinya berharap permintaan untuk GEO masih konsisten pada angka dua lusin per tahun. Namun dia mengakui bahwa satelit yang dimaksud perlu mendapat peningkatan pada kapasitas bandwidth dan kemampuan pemrosesan karena kebutuhan konektivitas global yang semakin meningkat.

Spiwak berpendapat satelit GEO lebih besar dan mahal. Tapi penggunanya akan menghemat lebih banyak dana dari sisi perawatan serta sisi peluncuran bila dibandingkan dengan satelit LEO. Boeing pun sedang bersiap membuat satelit LEO, tergantung mana yang sedang diminta pelanggannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Gadget
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

e-Business
Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Gadget
Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Gadget
5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

e-Business
Epic Games Gratiskan 'Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition', Cuma Seminggu

Epic Games Gratiskan "Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition", Cuma Seminggu

Game
Motorola Rilis Moto X50 Ultra, 'Kembaran' Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Motorola Rilis Moto X50 Ultra, "Kembaran" Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Gadget
Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

e-Business
Oppo A60 Resmi di Indonesia, HP 'Tahan Banting' Harga Rp 2 Jutaan

Oppo A60 Resmi di Indonesia, HP "Tahan Banting" Harga Rp 2 Jutaan

Gadget
Bos Nvidia Jensen Huang Makin Tajir berkat AI, Sekian Harta Kekayaannya

Bos Nvidia Jensen Huang Makin Tajir berkat AI, Sekian Harta Kekayaannya

e-Business
TWS Oppo Enco Air 4 Pro Meluncur, Baterai Awet 44 Jam

TWS Oppo Enco Air 4 Pro Meluncur, Baterai Awet 44 Jam

Gadget
Cara Bikin Konten Reveal di Instagram Stories

Cara Bikin Konten Reveal di Instagram Stories

Software
Hands-on Laptop Huawei MateBook X Pro 2024, Ramping, Ringan, dan Layar 'Upgrade'

Hands-on Laptop Huawei MateBook X Pro 2024, Ramping, Ringan, dan Layar "Upgrade"

Gadget
Paket Internet Starlink, Rp 750.000 hingga Rp 86 Juta per Bulan

Paket Internet Starlink, Rp 750.000 hingga Rp 86 Juta per Bulan

Internet
SteelSeries Rilis Actris Nova 5, Headset dengan 100 'Preset' Game

SteelSeries Rilis Actris Nova 5, Headset dengan 100 "Preset" Game

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com