Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada "Jejak" Julius Caesar di Fitur “Smartphone”

Kompas.com - 19/05/2016, 16:17 WIB
Reza Pahlevi

Penulis

Bila pada awalnya kriptologi banyak berkutat pada teks, teknik penyandian ini akhirnya terus berkembang. Fungsinya pun semakin fokus ke teknik pengamanan, tak sekadar memastikan sebuah pesan diterima dan dipahami oleh orang yang dituju.

Di antara perkembangan urusan pengamanan itu adalah memanfaatkan anggota badan manusia untuk membuat kode khusus agar dapat membaca atau mengakses data atau tempat penyimpanannya. Teknik ini dikenal sebagai biometri.

Pada prinsipnya, kriptografi adalah upaya mengubah data jelas (plaintext) ke dalam bentuk data sandi (ciphertext) yang tidak dapat dikenali. Ciphertext ini yang kemudian dikirimkan ke penerima (receiver). Untuk membuka ciphertext menjadi plaintext, butuh kode sesuai yang “disepakati” dalam algoritma kriptografi.

Nah, dalam biometri, kode-kode itu adalah anggota badan yang tak bisa tertukar oleh orang lain dan punya ciri unik yang tunggal. Misalnya, retina mata, sidik jari, atau pengenalan suara.

Pada perkembangan teknologi modern, jarak “pengirim” dan “penerima” pesan tersandi itu ada di satu benda. Smartphone, misalnya. Wujudnya adalah izin akses untuk membuka dan menjelajahi isi ponsel.

Pada awal kemunculan ponsel pintar, izin akses dijaga dengan password, baik dalam rupa angka, huruf, maupun kombinasi angka dan huruf. Berikutnya, muncul algoritma pola geseran tangan di atas tombol-tombol angka yang tertera di layar ponsel, ketika teknologi smartphone sudah didominasi layar sentuh.

Dirasa masih menyusahkan—entah karena sulit buat menghapal password, butuh waktu terlalu lama untuk membuka akses, maupun pola geseran terlalu rawan ketahuan—teknologi pengamanan akses pun terus berkembang di peranti ini.

Di sinilah biometri hadir di teknologi segenggaman tangan tersebut, terutama berupa pengamanan berbasisfinger print. Salah satu gadget yang sudah memasang pengaman berbasis sidik jari adalah Oppo F1 Plus

Sensor bernama “Touch Screen” di ponsel kamera ini, bermanfaat untuk mengunci ponsel dan membuka kunci tanpa harus memasukan kode PIN tiap kali melakukan unlock.

Hanya butuh waktu 0,2 detik bagi pengguna untuk mengaktifkan ponsel ini, setelah sidik jari ditempelkan di bagian pembuka akses. Selama jari masih menempel di tangan, hanya pemilik ponsel yang bisa membuka akses ponsel.

Kalau sudah begini, tak perlu lagi khawatir ponsel dibuka, diakses, dan dibaca isinya oleh sembarang orang. Tak perlu lagi juga menghapal sederet angka, huruf, apalagi kombinasi angka dan huruf.

Ibarat kata, sekarang tinggal tempel jempol maka privasi terjaga. Penasaran?

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Internet
Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Internet
Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Hardware
Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Software
Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Software
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Gadget
Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

e-Business
Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Software
Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Internet
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

e-Business
Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

e-Business
Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Game
Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

e-Business
Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Software
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com