Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Prediksi Tokoh Teknologi yang Meleset Total

Kompas.com - 17/06/2016, 20:41 WIB
Oik Yusuf

Penulis

3. "Saya memprediksi internet bakal meledak, lalu kolaps pada 1996," kata penemu Ethernet dan pendiri 3Com, Robert Metcalfe, 1995.

Thinkstock Ilustrasi Fiber Optic
Jaringan internet yang menghubungkan segala jenis perangkat komputer dan gadget di seluruh dunia telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Namun, pada pertengahan 1995 dulu, Robert Metcalfe pernah meramal internet bakal hancur karena infrastruktur dan kapasitas web tak sanggup mengimbangi banyaknya pemakaian.

Metcalfe berjanji bakal menelan kata-katanya sendiri kalau ternyata salah. Besar saja, dalam sebuah konferensi tahun 1997, dia memblender selebar kertas berisi artikel ramalan gagalnya, lalu meminumnya.

 4. "Orang Amerika butuh telepon, tetapi kami tidak. Kami punya banyak tukang pos," ujar penemu dan kepala bagian teknik kantor polisi Inggris, Sir William Preece, 1878.

Wikipedia Sebuah telepon antik dari Eropa
Teknologi baru kerap dipandang dengan skeptis, tak terkecuali pula telepon rumahan yang termasuk barang canggih sewaktu pertama kali diperkenalkan menjelang akhir abad ke-19.

Berhubung sudah ada sistem pos yang berjalan di seluruh negeri, Sir William Preece ketika itu memandang telepon tidak diperlukan di Inggris.

Namun, dia juga yang akhirnya mengembangkan sistem telepon dan menerapkannya di negara kerajaan tersebut pada 1892.

5. "Ponsel tak akan mungkin menggantikan telepon rumah," ujar penemu dan Direktur Riset Motorola, 1981.

money.cnn.com Penemu ponsel, Martin Cooper
Masih soal telepon, kali ini telepon seluler pernah dipandang tak bakal bisa menggantikan telepon rumah (fixed line) lantaran dipandang terlalu mahal.

Ironisnya, pernyataan pesimis di atas dilontarkan oleh sang "bapak ponsel" sendiri, Martin Cooper, yang ketika itu belum melihat betapa inovasinya bakal mengubah dunia. Memang, ketika itu ponsel masih berharga ribuan dollar dan bentuknya pun sangat besar.

Seiring dengan berkurangnya harga dan ukuran ponsel, jumlah penggunanya pun bertambah pesat. Di Indonesia, misalnya, tahun ini tercatat sudah ada 160 juta pemakai ponsel. Jenis perangkat telepon genggam kemudian berkembang lebih jauh lagi menjadi smartphone yang tak hanya bisa dipakai menelepon, tetapi juga mengerjakan berbagai hal lain.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com