Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Isu Keamanan di Game "Pokemon Go"

Kompas.com - 15/07/2016, 20:04 WIB

Isu keamanan

Ada dua masalah yang dikhawatirkan oleh praktisi sekuriti, untuk piranti iOS yang relatif lebih terkontrol karena tidak memperbolehkan instalasi aplikasi dari luar iTunes ternyata aplikasi Pokemon Go meminta hak akses yang sangat tinggi dan sebenarnya tidak diperlukan dan dengan menginstal Pokemon Go, Niantic memiliki hak untuk:

•    Mambaca email pengguna.
•    Mengirimkan email dari akun pengguna.
•    Akses semua dokumen Google Drive termasuk menghapus dokumen.
•    Melihat sejarah penggunaan peta dan navigasi yang anda lakukan.

Padahal akses tersebut tidak diperlukan untuk menjalankan Pokemon Go. Namun, pihak Niantic cukup tanggap dan segera memberikan klarifikasi bahwa kesalahan tersebut tidak disengaja dan data pengguna tidak akan disalahgunakan dan akan segera melakukan perbaikan.

Baca: Pokemon Go Bisa Intip Email Pemain?

Untungnya permintaan hak akses akun Google yang berlebih tidak terjadi di piranti Android dan pengguna Android hanya memberikan hak secukupnya bagi Niantic untuk menjalankan Pokemon Go

Namun ada ancaman potensial lain yang lebih berbahaya mengancam pengguna Pokemon Go, khususnya di negara yang belum mendapatkan Pokemon Go secara resmi di Play Store seperti Indonesia.

Karena Niantic belum meluncurkan layanan Pokemon Go secara resmi di Indonesia, maka para pengguna Android yang ngebet ingin memainkan game ini mencari cara untuk memasang aplikasi ini.

Karena tidak tersedia secara resmi tentunya jalur yang dipakai adalah jalur tidak resmi di mana salah satunya adalah dengan meng-install aplikasi dari pihak ketiga di luar Play Store.

Sebenarnya jika aplikasi yang digunakan sama dengan aplikasi di Play Store tidak akan terlalu bermasalah, namun karena tidak ada kontrol maka ada kemungkinan aplikasi tersebut telah disusupi dengan kode jahat dan mengakibatkan piranti yang digunakan mengalami backdoor tersembunyi.

Selain itu, karena tidak terintegrasi dengan Play Store, jika terjadi celah keamanan pada aplikasi ini dan ada update, aplikasi tidak akan otomatis terupdate dan pengguna terancam oleh eksploitasi.

Bandingkan dengan aplikasi resmi dari Play Store yang secara teratur akan meng-update aplikasi Play Store dengan versi terbaru setiap dan terhindar dari kemungkinan eksploitasi celah keamanan.

Namun jika Anda ingin memainkan Pokemon Go (atau malahan sudah memainkan game tersebut), bagaimana memastikan aplikasi yang anda gunakan tidak mengandung backdoor atau malware?

Ada beberapa hal yang bisa anda lakukan:

1. Pastikan apllikasi yang anda gunakan asli dari Niantic. Salah satu caranya adalah dengan cara mengecek hash aplikasi tersebut. SHA 256 hash aplikasi Pokemon Go 0.29.0 untuk Android yang resmi dikeluarkan oleh Niantic adalah:
8bf2b0865bef06906cd854492dece202482c04ce9c5e881e02d2b6235661ab67

2. Selain itu, anda juga dapat mengecek hak yang diberikan kepada aplikasi Pokemon Go dengan cara membuka Setting pada piranti Android anda di: [Settings] [Applications][Application Manager] lalu gulung ke bawah dan cari aplikasi dengan nama “Pokemon Go”.
 

Ist Akses Application Manager untuk melihat hak akses aplikasi Pokemon Go.
3. Sentuh “Pokemon Go” kemudian sentuh [Permissions] untuk memastikan bahwa hak yang diberikan kepada aplikasi ini hanya terbatas pada kamera, kontak, lokasi dan storage.

=========

*Alfons Tanujaya adalah mantan bankir yang merintis karir di dunia IT sejak tahun 1998, tahun 2000 mendirikan PT. Vaksincom dan aktif mendedikasikan waktu untuk memberikan informasi dan edukasi tentang malware dan sekuriti bagi komunitas IT Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Cara Membaca Pesan WhatsApp Tanpa Ketahuan Pengirimnya, Mudah dan Praktis

3 Cara Membaca Pesan WhatsApp Tanpa Ketahuan Pengirimnya, Mudah dan Praktis

e-Business
Daftar 6 Tim yang Lolos Playoff Mobile Legends MPL S13, Ada RRQ Hoshi dan Evos Glory

Daftar 6 Tim yang Lolos Playoff Mobile Legends MPL S13, Ada RRQ Hoshi dan Evos Glory

Game
Arloji Pintar Huawei Watch Fit 3 Resmi di Indonesia, Harga Rp 2 Juta

Arloji Pintar Huawei Watch Fit 3 Resmi di Indonesia, Harga Rp 2 Juta

Gadget
Infinix GT 20 Pro 5G Meluncur, HP Gaming Harga Rp 4 Jutaan

Infinix GT 20 Pro 5G Meluncur, HP Gaming Harga Rp 4 Jutaan

Gadget
iQoo TWS 1e Resmi di Indonesia, Earbuds Rp 500.000 dengan Fitur ANC

iQoo TWS 1e Resmi di Indonesia, Earbuds Rp 500.000 dengan Fitur ANC

Gadget
Resmi, Tim E-sports Indonesia Aura Gabung dengan Team Liquid

Resmi, Tim E-sports Indonesia Aura Gabung dengan Team Liquid

Game
Laptop Microsoft Surface Pro Meluncur, Diklaim Lebih Jago dari MacBook Air M3

Laptop Microsoft Surface Pro Meluncur, Diklaim Lebih Jago dari MacBook Air M3

Gadget
Menjajal IQoo Z9x 5G, HP Menengah dengan Baterai 6.000 MAh

Menjajal IQoo Z9x 5G, HP Menengah dengan Baterai 6.000 MAh

Gadget
HMD Pulse Plus Business Edition Dirilis, Smartphone Bisnis 'Panjang Umur'

HMD Pulse Plus Business Edition Dirilis, Smartphone Bisnis "Panjang Umur"

Gadget
HP Vivo Y200T dan Y200 GT Meluncur dengan Baterai Jumbo 6.000 mAh

HP Vivo Y200T dan Y200 GT Meluncur dengan Baterai Jumbo 6.000 mAh

Gadget
Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Resmi Masuk Indonesia, Harga Mulai Rp 3 Jutaan

Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Resmi Masuk Indonesia, Harga Mulai Rp 3 Jutaan

Gadget
iQoo Neo 9S Pro Resmi, HP Android Dimensity 9300 Plus Rp 6 Jutaan

iQoo Neo 9S Pro Resmi, HP Android Dimensity 9300 Plus Rp 6 Jutaan

Gadget
Microsoft Luncurkan Laptop Surface Copilot Plus PC Pertama dengan Chip Snapdragon X Series

Microsoft Luncurkan Laptop Surface Copilot Plus PC Pertama dengan Chip Snapdragon X Series

Gadget
Apple Rilis iOS 17.5.1, Perbaiki Bug Penyebab Foto yang Sudah Dihapus Muncul Lagi

Apple Rilis iOS 17.5.1, Perbaiki Bug Penyebab Foto yang Sudah Dihapus Muncul Lagi

Software
Google, Meta, dan Microsoft Kembangkan 'SLM', Model Bahasa untuk Program AI Lebih Murah

Google, Meta, dan Microsoft Kembangkan "SLM", Model Bahasa untuk Program AI Lebih Murah

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com