KOMPAS.com - LG G5 SE adalah varian lain dari ponsel flaghsip LG G5 yang dipasarkan di Indonesia dan beberapa negara lain. Dibanding “kakaknya”, LG G5 SE memiliki spesifikasi yang lebih rendah dan harga lebih murah.
Namun, perbedaan spesifikasi itu sebenarnya hanya mencakup dua komponen saja, yakni prosesor (Snapdragon 652 pada LG G5 SE) dan kapasitas RAM 3 GB yang lebih kecil dibanding milik G5.
Hardware lain selebihnya tetap sama, termasuk kamera ganda di bagian belakang yang masing-masing memiliki sensor dan lensa dengan sudut pandang berbeda.
Kamera pertama dengan resolusi 16 megapiksel mampu “melihat” dengan cakupan bidang pandang 78 derajat (F1.8), lebih kurang serupa dengan coverage kamera ponsel lain pada umumnya.
Kamera kedua dengan resolusi 8 megapiksel memiliki sudut pandang wide-angle dengan cakupan bidang mencapai 135 derajat (F2.4) yang terbilang sangat lebar.
Kedua kamera memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Seperti apa hasil jepretan mereka? Simak ulasan KompasTekno berikut ini.
Antarmuka kamera
Selain lewat icon di antarmuka, aplikasi kamera bawaan LG G5 SE bisa dijalankan secara cepat dengan menekan tombol volume Down sebanyak dua kali. Ponsel pun akan siap memotret dalam hitungan detik, bahkan jika layar ponsel dalam keadaan mati atau terkunci sekalipun.
Di dalam aplikasi ada tiga mode pengambilan gambar, yakni Simple, Auto, dan Manual.
Pemotretan dilakukan dengan “touch shutter”, di mana pengguna menyentuhkan jari ke layar untuk mengunci fokus, lalu kamera akan langsung menjepret tanpa harus menekan tombol shutter terpisah.
Auto merupakan satu-satunya mode pengambilan gambar di mana pengguna bisa merekam video. Tombol untuk merekam video ini tidak terlihat dalam tampilan antarmuka ketika aplikasi diganti ke mode Simple dan Manual.
Beralih ke mode Manual, di sini bisa ditemukan opsi pengambilan gambar yang paling lengkap Pengguna bisa mengatur aneka parameter seperti white balance, shutter speed, ISO, dan fokus secara manual.
Disediakan juga fasilitas level indicator (virtual horizon), histogram, exposure lock, dan exposure compensation.
Sayangnya, beberapa fitur tambahan ini terkesan kurang berguna seperti histogram yang terlalu kecil sehingga sulit dilihat dan exposure compensation yang hanya bisa diakses lewat mode manual.
Pada mode Manual juga tampak satu lagi perbedaan antara LG G5 SE dan LG G5, yakni absennya opsi pengambilan gambar RAW (dalam format DNG).
Pada LG G5, tombol untuk mengganti format dari JPEG ke DNG tampil lewat sebuah icon di sebelah kiri antarmuka Manual aplikasi kamera. Tapi perbedaan yang satu ini mungkin tidak masalah untuk sebagian besar pengguna.
Ketiga kamera pada LG G5 SE, yakni dua kamera belakang denga sudut pandang “normal” dan wide-angle, serta kamera depan, memiliki native aspect ratio 16:9 yang lebih lebar dan tidak setinggi aspect ratio 4:3 konvensional.
Pemotretan siang hari
DXO Mark memberikan skor sebesar 86 untuk kamera 16 megapiksel milik LG G5 SE. Artinya, ponsel ini termasuk dii deretan teratas di antara model-model smartphone lain untuk kualitas hasil tangkapan gambar dari kameranya.
Hal tersebut bisa dilihat dari jepretan-jepretannya dalam kondisi siang hari. Tanpa butuh banyak pengaturan, LG G5 SE mampu menghasilkan foto yang menarik mata dengan warna-warna cerah dan ketajaman yang tinggi.
Beberapa hasil jepretannya bisa diliat di bawah
Pengambilan gambar HDR ini tidak berlangsung secara instan dalam satu jepretan. LG G5 SE akan mengambil tiga foto secara cepat lalu memadukan hasilnya dalam satu gambar akhir.
Meski demikian, KompasTekno tak menemukan gejala ghosting pada subyek yang bergerak akibat pengambilan tiga gambar yang disatukan itu.
Pemotretan indoor
Saat cahaya berkurang, LG G5 SE mempertahankan hasil jepretan gambar berkualitas. Lensa dengan aperture F1.8 menghasilkan masukan cahaya yang memadai untuk penggunaan indoor.
Warna-warna sedikit memudar, tetap tampil cerah dengan bintik minimal berkat noise reduction yang cukup agresif. Yang jauh menurun adalah kecepatan fokus. Kadang butuh waktu hingga beberapa detik untuk mengunci fokus dalam kondisi gelap sehingga agak mengganggu.
Kamera jadi terasa lamban untuk mengambil gambar karena menunggu konfirmasi fokus, meski jeda shutter lag sendiri sebenarnya sangat cepat.
Lucunya, masalah ini justru tidak terjadi pada kamera wide-angle yang tetap lincah menjepret dalam kondisi minim cahaya. Mungkin karena memang LG tidak menerapkan autofokus, atau karena ruang tajam (depth of field) wide angle memang sudah luas sehingga tidak perlu mengatur fokus.
Beberapa hasil jepretannya bisa dilihat di bawah.
Salah satu keunikan LG G5 SE dibanding smartphone lain adalah keberadaan kamera kedua dengan lensa wide angle yang memberikan cakupan bidang pandang jauh lebih lebar dibandingkan kamera ponsel lain pada umumnya.
Pengguna bisa memilih kamera mana yang akan dipakai dengan memilih satu di antara dua icon yang terletak di bagian atas pada interface aplikasi kamera.
Icon bersimbol satu pohon (kiri) menandakan kamera dengan sudut pandang “normal” yang sedang aktif. Sementara icon bersimbol tiga pohon menandakan kamera wide-angke.
Kamera dengan lensa wide-angle ini mampu menghasilkan tangkapan gambar yang terlihat unik dan dramatis, terutama untuk foto bertema landscape atau arsitektur. Contoh perbandingannya dengan kamera “normal” bisa dilihat di bawah.
Kamera wide-angle LG G5 SE juga bisa membantu saat pengguna tak memiliki ruang gerak yang luas untuk mengambil gambar, misalnya di tempat yang penuh sesak dengan orang lain.
Kualitas foto yang dihasilkan tak sebagus kamera dengan lensa “normal” pada LG G5 SE karena sensornya juga berbeda (8 megapiksel pada kamera wide angle), terutama dalam kondisi low-light di mana kualitas gambarnya akan menurun dengan cepat.
Ada juga barrel distortion cukup besar yang akan membuat benda-benda lurus tampak melengkung, terutama jika berada di pinggiran frame. Mirip dengan lensa fish-eye atau kamera aksi.
Meski demikian, kamera wide-angle milik LG G5 SE tetap mengasyikkan untuk dipakai, terutama bagi penyuka efek sudut pandang lebar.
Kamera wide-angle ini juga bisa dipakai untuk merekam video. Pengguna pun seolah membawa kamera dengan dua focal length berbeda yang bisa diganti-ganti dengan mudah.
Tentu, LG G5 SE juga dilengkapi dengan kamera depan untuk menjepret selfie. Resolusinya 8 megapiksel dengan bukaan F2.0. Cakupan bidang pandangnya lumayan lebar sehingga bisa dipakai mengambil portret diri dengan mudah.
Cara mengaktifkan kamera depan mudah saja. Cukup tekan tombol berbentuk kamera di deretan icon sebelah kiri atau sapukan jari ke arah samping di antarmuka aplikasi kamera.
LG G5 SE pun akan mengaktifkan kamera depan. Untuk kembali menggunakan kamera belakang, sapukan jari ke samping sekali lagi.
LG juga bereksperiman memadukan tangkapan gambar dari ketiga kamera pada LG G5 SE secara sekaligus dalam satu frame dalam opsi multi-view pada mode Auto.
Frame akhir disusun serupa kolase dengan satu kotak besar dan dua kotak kecil, masing-masing menampilkan hasil foto dari kamera depan dan kedua kamera belakang (normal dan wide). Dengan begini, foto pemandangan bisa diambil sekaligus dengan selfie.
Pengguna bisa memilih foto dari kamera mana yang muncul di kotak-kotak tersebut dengan menyapukan jari ke arah samping di area kotak yang bersangkutan. Tata letak kotak pun bisa diubah dengan beberapa pilihan yang tersedia.
Ada juga opsi lain bernama Pop-out untuk lebih menonjokan subyek foto (yang berada di tengah frame) dengan menambahkan efek-efek visual seperti blur, vignette, dan fisheye.
Video
Dua kamera belakang pada LG G5 SE mampu merekam video hingga resolusi 4K, sementara kamera depan dibatasi pada resolusi full-HD (1080p).
Dengan adanya tiga kamera, pengguna pun memiliki pilihan lebih banyak dalam merekam video. Seperti pada foto, video yang diambil dengan kamera wide-angle bisa menghasilkan efek dramatis yang cocok untuk pemandangan atau arsitektur.
Untuk meredam goyangan, disediakan dua jenis image stabilizer. Pertama adalah optical image stabilizer yang hanya tersedia pada kamera belakang 16 megapixel.
Yang kedua adalah video digital image stabilizer yang tersedia untuk kedua kamera belakang, tapi hanya bisa dipakai dengan format perekaman hingga full-HD (tidak tersedia untuk video 4K).
Video stabilizer milik LG G5 SE efektif meredam goyangan saat merekam, terutama saat pengguna berada dalam posisi diam di tempat. Gerakan panning pun bisa dilakukan dengan mulus, begitu juga dengan merekam sambil berjalan.
Contoh video rekaman LG G5 SE bisa disimak dalam tayangan di bawah.
Pilihan baru yang menyegarkan
Kecepatan dan kualitas kamera LG G5 SE sendiri memang belum bisa menyamai ponsel high-end merek lain, seperti misalnya seri Galaxy S7 dari Samsung yang gesit dan secara keseluruhan lebih canggih.
Meski demikian, hasil tangkapan gambarnya dan rekaman videonya -terutama dari kamera utama dengan resolusi 16 megapiksel- masih sangat bagus untuk ukuran smartphone masa kini.
Daya tarik utama kamera LG G5 SE terletak pada lensa ganda dengan cakupan bidang pandang yang sangat luas. Kamera wide-angle pada perangkat ini membuka berbagai kemungkinan kreatif baru dalam pengambilan gambar.
Cakupan wide angle yang dihadirkan secara default tanpa perlu tambahan aksesori lain pada kamera LG G5 SE menghadirkan pilihan baru yang menyegarkan karena memberikan perspektif unik pada foto, berbeda dari hasil-hasil jepretan smartphone lain.
Untuk mempermudah proses Pengguna LG G5 SE bisa memasang modul bernama Cam Plus di bagian bawah ponsel ini.
Aksesori yang dijual terpisah itu memberikantombol-tombol fisik untuk menyalakan kamera, shutter release, video record, dan zoom dial, disamping menambah daya baterai sebesar 1.100 mAh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.