Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelusuri Karier Ardian Syaf, Sang Komikus Batman "Jokowi" hingga X-Men "212"

Kompas.com - 11/04/2017, 19:14 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Di balik angka 212

Ardian kemudian bekerja sama dengan nama-nama besar di dunia komik, termasuk DC dan Marvel. Guratan-guratan pensilnya menghiasi berbagai komik seperti Batman Blackest Night, Superman/Batman, Green Lantern Corps, dan Brightest Day.

Ardian dikenal suka menyelipkan unsur-unsur keindonesiaan dalam komik-komik garapannya. Selain baliho Jokowi-Ahok tadi, ada juga topi bertuliskan “The Great Help City” alias Kota Tulungagung, tengkorak yang mengenakan blangkon, hingga burung Garuda di Washington D.C.

Dalam proyek terbarunya bersamam penerbit Marvel, Ardian menggambar adegan-adegan dalam seri komik X-Men Gold. Dia kembali menyelipkan pesan tersembunyi di edisi pertama yang terbit minggu lalu,

Seperti baliho di Kota Gotham, pesan kali ini juga berbau politik Pilkada, namun nuansanya sedikit berbeda, kalau bukan terbalik. Jika pesan tersembunyi sebelumnya mengundang simpati, yang muncul sekarang justru banyak antipati.  


Ardian menulis “QS: 5:51” di baju salah satu tokoh mutan dalam komik, lalu menggambar angka “212” sebagai plang sebuah toko.

Editor komik dan pembaca di negara asing tak menyadari bahwa keduanya merupakan referensi yang mengacu pada polemik kasus penistaan agama yang mendera salah satu calon gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

“QS: 5:51” merujuk pada Surah Almaidah ayat 51 dalam Al-Qur’an, sementara “212” adalah singkatan tanggal aksi demonstrasi 2 Desember 2016 di Jakarta yang diikuti oleh Ardian dengan berangkat dari Jawa Timur.

Blunder

Kendati luput dari pengamatan pembaca di negara asing, para penikmat komik di Indonesia segera menyadari keberadaan arti pesan tersembunyi di komik tersebut.

Reaksi pun mulai bermunculan di media sosial. Sebagian netizen menuding Ardian sudah kelewat batas karena bertindak tidak profesional dengan menyelipkan opini pribadi yang mengandung unsur SARA dalam komik. Pesan tersembunyi Ardian kali ini seakan berbuah blunder. Kecaman mulai mengalir.

Dear Marvel Comics… Saya menemukan pesan tersembunyi berisi kebencian terhadap minoritas di komik X-Men Gold. Dia (Ardian) menggunakan komik Anda untuk menyebarkan kebencian terhadap non-muslim di Indonesia,” tulis seorang pengguna Facebook dari Indonesia yang bernama Haykal Al-Qasimi, dalam sebuah posting publik yang ditujukan kepada Marvel.


Rekan sesama komikus seperti Ario Anindito yang juga bekerja untuk Marvel ikut mengkritisi pesan tersembunyi dari Ardian.

“Saya menyukai karya Ardian Syaf, tapi saya pikir yang dilakukannya baru-baru ini di komik X-Men sangat tidak terhormat dan tidak profesional,” kicau Ario dalam sebuah tweet.

Sejumlah pihak dari luar negeri tak ketinggalan menyuarakan kecaman. Salah satunya adalah Gwendolyn Willow Wilson yang juga aktif bekerja dengan Marvel dan DC.

Dalam sebuah posting di Tumblr, wanita Muslimah yang menulis naskah komik Ms. Marvel (tokoh superhero beragama Islam) ini mencak-mencak soal pandangan politik dan religius Ardian yang dinilainya keliru, di samping berpotensi mengancam kelangsungan karir komikus Muslim lainnya.

“Dia sudah melakukan bunuh diri secara karir. Apa yang dilakukannya bakal terus berdampak pada segelintir muslim yang sudah bersusah payah mengejar karir di dunia komik,” tulis Wilson.

Ironisnya, seri komik X-Men sendiri sedari awal sejarahnya dikenal mengusung tema keberagaman serta toleransi terhadap golongan berbeda.

Akhir cerita

Bak longsoran bola salju, kontroversi pesan tersembunyi Ardian di komik X-Men terus bergulir dan makin membesar. Isu ini banyak dibicarakan di jejaring-jejaring sosial dan forum online, hingga kemudian diangkat ke perhatian khalayak luas oleh sejumlah situs berita mainstream.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com